Keputusan SBY Berhentikan Jumhur Dianggap Tepat

Selasa, 18 Maret 2014 – 15:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberhentikan Jumhur Hidayat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Sekretaris Kabinet Dipo Alam dalam situs resminya, salah satu pertimbangan memberhentikan Jumhur adalah penyegaran organisasi.

Kepala Divisi Pendidikan Politik Solusi Pemuda Indonesia (SPI), Ramadhan Isa menilai keputusan SBY memberhentikan Jumhur merupakan langkah tepat. Apalagi, Jumhur kata dia tiba-tiba langsung menjadi partisan partai oposisi.

BACA JUGA: Pemberitaan Pemilu Jangan Bias

"Saya kira tindakan yang diambil seorang SBY cepat dan sangat tepat. Seharusnya kan Jumhur harus ingat, dia ‘kan dilantik oleh SBY,” jelas Dhani -sapaan akrab Ramadhan Isa- yang juga Ketua Serikat Buruh Muslimin Indonesia (SBMI) di Jakarta, Selasa (18/3).

Dhani berpendapat, prospek Jumhur ke depan di PDIP sendiri belum kelas. Alasannya, PDIP merupakan partai yang berdasarkan fanatisme dan mengedepankan idealisme. “Jadi saya pikir gerak Jumhur di PDIP tetap sempit karena dia akan diapit oleh kelompok-kelompok idealis," ucapnya.

BACA JUGA: Hadiri Kampanye di Ciracas, Ical Pakai Helikopter

Terpisah, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, pemberitaan yang beredar tentang pemberhentian Jumhur oleh SBY sudah bisa diterka dengan mudah. Kata dia, SBY pasti akan memberhentikan Jumhur karena dianggap sudah melanggar etika.

"Apa yang dilakukan Jumhur tidak pas secara etika. Mungkin Jumhur ingin memanfaatkan kebaikan SBY, tetapi SBY ternyata tegas terhadap dirinya” ujar Hendri saat dihubungi Selasa (18/03).

BACA JUGA: Tepat, Langkah SBY Berhentikan Jumhur

Lebih jauh dikatakan Hendri, prospek Jumhur di PDIP pun sebenarnya sangat tidak jelas. Menurutnya, PDIP belum tentu juga akan menang pada Pemilu 2014 ini.

“Saya rasa PDIP belum tentu menang, kok. Lagi pula, saya rasa PDIP akan lebih mengutamakan kader yang sudah berjuang bersama dalam waktu lama, bukan yang ‘mendadak PDIP,” tegasnya. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos Indoguna Merasa Ditipu Elda dan Fathanah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler