Keputusan Wasit Kontroversial dan Ngawur, BFC Layangkan Kritikan Keras

Kamis, 15 Desember 2016 – 22:06 WIB
Ibnu Grahan. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - SURABAYA - Manajemen Bhayangkara FC (BFC) mengaku kecewa dengan kinerja wasit yang memimpin laga saat bertandang ke Stadion Wibawa Mukti, markas PS TNI, Selasa (13/12) lalu. 

Pelatih Bhayangkara FC Ibnu Grahan yang tergolong jarang dalam melontarkan kekecewaan terhadap pengadil lapangan hijau sampai bersuara untuk mengkritisi wasit.

BACA JUGA: Tak Ada Lapangan, Timnas Indonesia Latihan di Hotel

Beberapa kali keputusan wasit David Priatmoko tidak hanya kontroversial, tapi menurutnya bisa dibilang ngawur. Misalnya kejadian di menit ke-27 ketika striker Rudi Widodo sendirian di kotak penalti. Rudi ditakling di kotak penalti namun wasit mengabaikannya. 

"Orang awam pun tahu kalau itu adalah pelanggaran. Banyak lagi momen dari sini memperlihatkan kualitas wasit, Ini yang perlu dikoreksi oleh pihak GTS atau PT. Liga Indonesia yang membentuk kompetisi tahun depan," tukas Ibnu Radar Surabaya (Jawa Pos Group) hari ini. 

BACA JUGA: Aremania Siapkan Aksi Kolosal di Laga Pamungkas Arema

Dia menambahkan, jika musim depan kualitas wasit tidak diupgrade, akan sangat merugikan peserta kompetisi sekaligus menghambat prestasi persepakbolaan nasional.

Kiper BFC Wahyu Tri Nugroho saat jumpa pers pun tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Dia menilai wasit yang tidak bertugas dengan baik sangat berpengaruh dan membahayakan bagi pemain yang dibayangi ancaman cedera di tengah permainan yang keras.

BACA JUGA: Kesakitan, Tontowi/Liliyana Mundur di Tengah Pertandingan

"Gesekan antar pemain tidak akan terjadi bila wasit itu tegas. Si pemain juga bisa berpotensi cedera bila wasit tidak tegas. Sedangkan wasit hanya memberikan keputusan," tukas kiper asal Solo itu.

Kritikan tajam juga meluncur dari Asisten Manager BFC AKBP Sumardji. Pihaknya merasa terheran-heran akan pemilihan wasit yang memimpin laga kedua tim.

"Bisa dibilang wasit sangat tidak kompeten. Kami heran dengan kualitas wasit seperti kemarin kok bisa memimpin jalannya pertandingan," ujar AKBP Sumardji, pasca pertandingan kontra PS TNI. 

Sumardji menambahkan, wasit bukan pertama kali mengerjai timnya. Dia mereview laga away 2 Desember lalu ketika dijamu Persipura. Wasit Fariq Hitaba juga merugikan tim BFC. Sempat unggul lebih dulu melalui Hargianto menit ke-18, BFC akhirnya kalah 2-1. 

"Ketika itu kejadian di menit ke-24, bola pantul yang mengenai tiang didorong dengan tangan oleh Wilson Junior. Berikutnya kami malah terkena penalti.” 

“Padahal tendangan pemain Persipura mengenai bahu Lee Yu Joon. Wasit benar-benar merugikan tim kami. Ini bukan kami mengkambing hitamkan wasit, tapi fakta. Makanya jika kompetisi ingin baik musim depan. Wasit harus benar-benar menjadi catatan dan dibenahi. Jangan sampai permainan rusak gara-gara wasit," paparnya.

Sumardji menilai, kompetisi saat ini ibaratnya pemanasan setelah PSSI disanksi FIFA dan vakum cukup lama. Seharusnya semua stakeholder sepakbola Indonesia sama-sama menjadikan sepakbola bermartabat seperti yang dicita-citakan Ketua Umum PSSI Letjen Edy Rahmayadi. (psy/rak/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maung Bandung Langsung Pasang Target Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler