Kerabat Prabowo Disebut Bobol ATM, Siapa Ramyadjie Priambodo Sebenarnya?

Selasa, 19 Maret 2019 – 20:00 WIB
Oman kendalikan paket sabu-sabu 1,6 kg dari penjara. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ramyadjie Priambodo (RP) ditangkap atas kasus pencurian atau akses sistem milik orang lain (skimming) di mesin ATM.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan penangkapan RP dilakukan pada 26 Februari lalu di sebuah apartemen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Keponakan JK Dukung Capres 02, Fadli Zon: Bagus Itu

Menurut Argo, RP menyamar menjadi seorang perempuan dengan mengenakan kerudung saat melakukan skimming mesin ATM di kawasan Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.

"Setelah kami ungkap, RP sudah menarik uang 50 kali dari ATM," kata Argo, Senin (18/3).

BACA JUGA: Polisi: Kerabat Jauh Prabowo Sudah Puluhan Kali Bobol Duit di ATM

Saat RP ditangkap di kamar apartemennya, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya mesin ATM. Argo mengatakan, RP menyimpan mesin ATM di kamarnya untuk mempelajari kelemahan mesin ATM.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lainnya seperti dua kartu ATM, laptop, dua kartu putih yang berisi data nasabah, telepon genggam, masker, uang tunai Rp 300 juta, dan kerudung.

BACA JUGA: Fadli Zon: Prabowo Berkomitmen Angkat Honorer K2 jadi PNS

Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad mengakui memang ada hubungan kerabat antara calon presiden nomor urut 02 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dan RP.

"Kami ralat bahwa yang bersangkutan bukanlah keponakan Pak Prabowo. Dia adalah kerabat jauh. Kalau kerabat dekat pasti pakai nama Djojohadikusumo," kata Dasco kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penelusuran, laki-laki yang menikah 6 tahun lalu itu menghabiskan waktunya duduk di bangku kuliah di UNSW, Sidney, Australia. Di universitas bergengsi itu dia meraih gelar sarjana perdagangan BCom, Perbankan, Hukum Korporat, Keuangan, dan juga pernah berkuliah di United World College of South East Asia.

Dia memulai kariernya pada tahun 2003-2004 menjabat sebagai Asisten Director PT Radio Prambors.

Kemudian pada tahun 2004-2005 bekerja sebagai manajer keuangan di PT Asiabumi Petroleo. Dia menangani Persiapan Anggaran dan Proyeksi Keuangan Tahunan, Koordinasi dengan Auditor Keuangan Independen dari Pemerintah dan auditor eksternal, Pemantauan anggaran dan Panitia Tender untuk pengadaan.

Tidak hanya menjadi manajer keuangan, tapi kariernya semakin meningkat menjadi general menajer yang bertanggung jawab menangani Presentasi ke proyek manajemen inkubator dan solusi efisiensi, Persiapan Perencanaan Proyek dan Program Kerja, Negosiasi Kontraktor Utama, Perencanaan dan implementasi SOP, Negosiasi persyaratan dan perjanjian dengan Bank dan pemangku kepentingan pada tahun 2005-2010.

Kariernya semakin memuncak, karena kini ia didapuk menjadi Direktor di PT Asiabumi Petroleo. Perusahaan yang dikelolanya itu bergerak di bidang eksplorasi minyak dan gas.

Kemapanan dari perusahaannya itu pun terbukti dengan menaungi PT Sumatera Persada Energi, perusahaan andal yang telah dinobatkan sebagai perusahaan yang minim akan kecelakaan saat pekerjaan dilaksanakan.

Namun, kini nasib pria yang kerap disapa Adjie itu sedang berada di ujung tanduk, pasalnya dia ditangkap Polda Metro Jaya akibat membobol ATM BCA. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahnil Jubir Prabowo Cuma Beri Nilai Nyaris Sempurna untuk Sandiaga


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler