TASIK – Sebanyak 77 tamu dan tuan rumah hajatan pernikahan di Lengo Kelurahan Bantarsari Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Minggu (21/4) diduga mengalami keracunan. Sebanyak 60 diantaranya berobat ke Puskesmas Poned Bantarsari.
Warga mengalami pusing dan mual selang beberapa jam setelah menyantap hidangan makanan di pesta pernikahan yang digelar Nunu (60). ”Saya datang ke pernikahan jam 14.00. Sekitar pukul 16.00 tiba-tiba kepala pusing lalu saya minum obat. Awalnya agak mendingan, tapi saya memutuskan ke Puskesmas (Bantarsari) magrib,” kata Diah Sandiah (24), salah satu korban, tadi malam.
Ia mengatakan beberapa macam makanan memang dicicipinya saat pesta pernikahan itu. ”Saya nyoba makanan satu persatu. Tapi di sayur sop memang agak ada bau obat,” terangnya.
Nova, warga Lengo Kelurahan Bantarsari, korban lainnya mengatakan beberapa jam usai menyantap makanan di acara pernikahan itu, dia muntah-muntah. ”Ya saya makan nasi, es krimnya dan yang ada di hajatan saja,” katanya.
Bukan hanya dia, anak dan suaminya pun merasakan hal sama. Namun anaknya, Citra hanya mengalami pusing dan tidak sampai muntah-muntah. ”Anak saya juga sama pusing-pusing,” katanya.
Pusing dan mual tak hanya dialami tamu hajatan, tapi juga tuan rumah, Nunu (60) warga Lengo Kelurahan Bantarsari. ”Kita sekeluarga juga sama (keracunan, red),” jelasnya.
Soal koki yang memasak di hajatannya, Nunu mengatakan hidangan pernikahan dimasak keluarga besarnya. Untuk memasak beberapa makanan, jelasnya, menggunakan air sumur di rumahnya.
Pantauan Radar (Grup JPNN) hingga pukul 22.00, beberapa warga terus berdatangan ke Puskesmas Bantarsari. Keluhannya hampir sama yakni pusing dan mual.
Kepala Puskesmas Bantarsari Hj Siti Mulyati mengatakan hingga pukul 22.00 orang yang masuk ke Puskesamas Bantarsari dengan keluhan pusing dan mual sudah mencapai 60 orang. ”Untuk sementara 60 orang masuk ke sini, sisanya ke bidan dan mantri. Tapi sebagian sudah bisa pulang,” ujarnya tadi malam.
Dikatakan, pihaknya sudah mengambil beberapa sampel makanan dari acara pernikahan tersebut, beberapa diantaranya, nasi, cucut ayam, es krim, gado-gado bawang dan semangka. ”Semua sampel itu nantinya kita akan bawa ke laboratorium di Bandung,” katanya.
Kasus dugaan keracunan di Kota Tasikmalaya, sebelumnya juga melanda para penyantap bubur minggu lalu. Puluhan orang mual dan pusing setelah menyantap bubur yang dimasak San-san yang mangkal di depan Tasik Indah Plaza (TIP). Pihak Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pun memeriksa makanan yang banyak dijual warga Tasik ini. (gna)
Warga mengalami pusing dan mual selang beberapa jam setelah menyantap hidangan makanan di pesta pernikahan yang digelar Nunu (60). ”Saya datang ke pernikahan jam 14.00. Sekitar pukul 16.00 tiba-tiba kepala pusing lalu saya minum obat. Awalnya agak mendingan, tapi saya memutuskan ke Puskesmas (Bantarsari) magrib,” kata Diah Sandiah (24), salah satu korban, tadi malam.
Ia mengatakan beberapa macam makanan memang dicicipinya saat pesta pernikahan itu. ”Saya nyoba makanan satu persatu. Tapi di sayur sop memang agak ada bau obat,” terangnya.
Nova, warga Lengo Kelurahan Bantarsari, korban lainnya mengatakan beberapa jam usai menyantap makanan di acara pernikahan itu, dia muntah-muntah. ”Ya saya makan nasi, es krimnya dan yang ada di hajatan saja,” katanya.
Bukan hanya dia, anak dan suaminya pun merasakan hal sama. Namun anaknya, Citra hanya mengalami pusing dan tidak sampai muntah-muntah. ”Anak saya juga sama pusing-pusing,” katanya.
Pusing dan mual tak hanya dialami tamu hajatan, tapi juga tuan rumah, Nunu (60) warga Lengo Kelurahan Bantarsari. ”Kita sekeluarga juga sama (keracunan, red),” jelasnya.
Soal koki yang memasak di hajatannya, Nunu mengatakan hidangan pernikahan dimasak keluarga besarnya. Untuk memasak beberapa makanan, jelasnya, menggunakan air sumur di rumahnya.
Pantauan Radar (Grup JPNN) hingga pukul 22.00, beberapa warga terus berdatangan ke Puskesmas Bantarsari. Keluhannya hampir sama yakni pusing dan mual.
Kepala Puskesmas Bantarsari Hj Siti Mulyati mengatakan hingga pukul 22.00 orang yang masuk ke Puskesamas Bantarsari dengan keluhan pusing dan mual sudah mencapai 60 orang. ”Untuk sementara 60 orang masuk ke sini, sisanya ke bidan dan mantri. Tapi sebagian sudah bisa pulang,” ujarnya tadi malam.
Dikatakan, pihaknya sudah mengambil beberapa sampel makanan dari acara pernikahan tersebut, beberapa diantaranya, nasi, cucut ayam, es krim, gado-gado bawang dan semangka. ”Semua sampel itu nantinya kita akan bawa ke laboratorium di Bandung,” katanya.
Kasus dugaan keracunan di Kota Tasikmalaya, sebelumnya juga melanda para penyantap bubur minggu lalu. Puluhan orang mual dan pusing setelah menyantap bubur yang dimasak San-san yang mangkal di depan Tasik Indah Plaza (TIP). Pihak Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pun memeriksa makanan yang banyak dijual warga Tasik ini. (gna)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Nasional Hanya Ditambal
Redaktur : Tim Redaksi