jpnn.com, JAKARTA - Meski kerap melakukan ritual malam Jumat Kliwon dan Selasa Legi, artis peran Roro Fitria tidak mau dibilang musyrik.
Sebab, walau menjalani ritual, perempuan 29 tahun itu tidak meninggalkan ibadahnya sebagai orang Islam.
BACA JUGA: Roro Fitria Gelontorkan Ratusan Juta untuk Pajak Mobil Mewah
“Saya enggak suka dibilang musyrik. Saya masih salat lima waktu. Setiap subuh saya selalu ngingetin teman-teman salat subuh,” kata Roro di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (12/9).
Perempuan kelahiran Yogyakarta ini menyebut ritual yang dilakukannya sebagai Kejawen. Dia bersyukur diberi keteguhan iman untuk selalu melakukan ritual tersebut. “Lebih ke budaya, bukan musyrik,” ujar Roro.
BACA JUGA: Soal Dekat sama Cowok Bule, Roro Fitria: Masih Penjajakan
Ketika melakukan ritual, Roro juga menyiapkan sesaji. Saat diminta penjelasannya, pemain film Bangkitnya Suster Gepeng ini menyatakan, hal itu terkait dengan energi metafisika yang tidak bisa dinalar dengan pikiran.
“Tidak ada orang yang bisa memberikan penjelasan secara logika, karena bicara soal energi,” tutur Roro.
BACA JUGA: Roro Fitria: Kalau Udah Kena Hati, Lebih Muda gak Masalah
Roro mengaku, mendapatkan sebuah kedamaian setelah melakukan ritual. Dia pun merasa terlindungi dan memperoleh intuisi jika ada hal-hal yang tidak baik mendekat.
“Saya mendapatkan suatu kedamaian jiwa, saya selalu merasa dilindungi, diberikan kemudahan-kemudahan, dan diberikan intuisi tersendiri ketika ada suatu hal yang tidak baik,” ucap Roro. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernah Cari ART Gaji Rp 1,7 juta? Roro Fitria Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar