Keras! Loyalis AHY Sebut Kubu Moeldoko Konsisten Bohong

Jumat, 12 Maret 2021 – 04:30 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Foto: Ricardo/dokumentasi JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut Darmizal dan inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) lainnya konsisten dalam menyampaikan kebohongan.

Hal ini disampaikan Herzaky dalam keterangan tertulisnya. 

BACA JUGA: Organisasi Sayap Demokrat Sebut KLB Deli Serdang Ilegal

Alumni Universitas Indonesia itu membeberkan kebohongan-kebohongan yang menurutnya telah disampaikan kubu KLB.

Pertama, terkait pernyataan yang menyebutkan Kepala Staf Presiden Moeldoko tidak ada kaitannya dengan rencana KLB.

BACA JUGA: Didekati Vicky Prasetyo, Cita Citata: Enggak Akan Mempan Sama Gue

"Tetapi kenyataannya kita tahu yang jadi Ketua Umum abal-abal versi KLB dagelan itu siapa," lanjutnya.

Kebohongan selanjutnya menurut Herzaky adalah klaim dari kubu KLB yang menyatakan akan ada 1.200 orang yang hadir dalam KLB tersebut.

BACA JUGA: Ketahuilah, Hasil KLB Demokrat Belum Didaftarkan ke Kemenkumham

Namun, kenyataannya hanya sekira 400-500 orang yang hadir. Selanjutnya, kebohongan terkait pernyataan yang menyebutkan KLB dihadiri oleh 80 persen pemilik suara.

"Ternyata, nol persen pemilik suara," jelasnya.

Di sisi lain, Herzaky menilai, meskipun Moeldoko mundur dari jabatannya sebagai kepala staf presiden, abuse of power tetap terjadi dalam tubuh partai berlambang bintang mercy itu. 

"Abuse of power dan intervensi eksternal sudah berlangsung sejak Januari 2021," tuturnya.

Secara tegas Herzaky menyebutkan, tindakan yang dilakukan oleh Moeldoko sangat mencederai demokrasi.

"Sangat tidak bermoral, tidak patut, dan mengabaikan aturan parpol maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegas Herzaky.(mcr8/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Hal ini Bisa Dipelajari oleh Pengusaha dari Bela Diri


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler