Keras, Novel Bamukmin Bilang Pelantikan Presiden Seperti Mau Perang

Sabtu, 19 Oktober 2019 – 21:34 WIB
Sejumlah kendaraan taktis terlihat di Kompleks Parlemen, Jumat (18/10). Foto: M. Kusdharmadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyoroti pengamanan super-ketat yang dilakukan aparat terhadap pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Minggu besok (20/10).

Menurut Novel, apa yang dilakukan aparat dalam melakukan pengamanan sudah berlebihan. Seolah-olah negara sedang hendak berperang.

BACA JUGA: Pasukan Elite TNI Gelar Apel Persiapan Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih

"Ramainya berita tentang pelantikan yang heboh seperti mau perang. Ini karena yang dilantik ditolak oleh rakyatnya,” ujar Novel saat dihubungi, Sabtu (19/10).

Novel mengatakan, penolakan dilakukan karena pemilu yang berlangsung diduga kuat terjadi kecurangan.

BACA JUGA: Pengamanan Pelantikan Jokowi tak Gunakan Senpi

“Sehingga pelantikan begitu mencekam, bukan menjadi kebahagiaan rakyat Indonesia karena dari seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia, bahkan pelajar dari STM sampai SMP saja melakukan demo menentangnya sampai jatuh korban nyawa,” tegas Novel.

Novel menambahkan, dilantiknya presiden saat ini seirama dengan legitimasi dan kearoganan institusi kepolisian yang jauh dari rasa mengayomi rakyat.

“Karena sudah kita rasakan bahwa Polri menjadi alat politik kekuasaan yang tidak segan berlaku sewenang-wenang terhadap rakyatnya, siapa pun lawan politik penguasa maka tak segan oknum Polri mengkriminalisasi sampai ulama pun menjadi korban,” beber Novel.

Salah satunya adalah penetapan tersangka yang dilakukan terhadap Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabbar terkait kasus penculikan dan penganiayaan Ninoy Karundeng. “Ya itu salah satunya,” tandas Novel. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler