jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengutuk keras agresi militer zionis Israel terhadap bangsa Palestina.
HMI menilai tindakan militer Israel sangat keji dan tidak berperikemanusiaan.
BACA JUGA: Belasan Massa HMI Diamankan Saat Ingin Ikut Demo Bela Palestina
Ketua Umum PB HMI Abdul Muis Amiruddin mengatakan apa yang dilakukan Israel tidak menghormati prinsip-prinsip humanisme umat beragama dalam menjalankan aktivitas keagamaan.
Itu terlihat ketika mereka melakukan agresi sejak penghujung Ramadan, tepatnya ketika umat muslim Palestina sedang melakukan iktikaf di malam Lailatul Qadar di Masjidilaqsa.
BACA JUGA: Wisuda 2 SMA yang Dihadiri Camat dan Kapolsek Dibubarkan Polisi, Kapolres Geram
"Bayangkan saja, rakyat Palestina sedang beribadah kemudian diserang gas air mata oleh pihak militer Israel," ujar Amiruddin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (21/6).
"Belum lagi aksi bom bardir serta serangan udara terhadap warga Palestina yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa. Ini tindakan brutalisme yang sangat tidak berperikemanusian serta bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia di dunia," lanjut Amiruddin.
Tindakan keji dan tidak berprikemanusian tersebut tidak dapat dibiarkan berlarut-larut begitu saja.
"Harus direspons serius oleh semua bangsa dan umat manusia di dunia," kata Amiruddin.
Sekjen PB HMI Akbar Hanubun mendesak pemerintah Indonesia untuk memutus segala bentuk kerja sama dengan Israel.
Indonesia, kata dia, bisa menginisiasi negara-negara sahabat khusus di ASEAN untuk memutus segala bentuk kerja sama dengan negara Yahudi tersebut.
"Ini sebagai bentuk tindakan nyata dalam memberi pelajaran kepada Israel merespons aksi tidak berperikemanusian yang dilakukan Israel atas bangsa Palestina," kata Akbar.
Pihaknya juga mendesak Pemerintah Amerika Serikat (AS) sebagai negara yang memiliki hak veto di PBB agar dapat menjatuhkan sanksi kepada Israel atas agresi militer dan upaya aneksasi di Palestina yang telah menelan korban warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.
"Kami juga mendesak PBB segera memberikan pengakuan terhadap kemerdekan Palestina," kata Akbar. (rhs/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti