Keraton Jogja Minta Pengageng Keraton Surakarta tak Ikut Campur

Sabtu, 09 Mei 2015 – 04:02 WIB
Ilustrasi. FOTO: RADAR JOGJA

jpnn.com - POLEMIK yang terjadi di internal Keraton Jogjakarta pacscadikeluarkannya sabdaraja dan dawuhraja oleh Sultan Hamengku Buwono (HB) X ternyata juga menjadi perhatian Keraton Surakarta. Bahkan Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta GKR Wandasari ikut angkat bicara. 

Perempuan yang populer dengan sebutan Gusti Moeng itu menyebut HB X telah melanggar adat. Tak pelak pernyataan itumemicu reaksi dari internal Keraton Jogja. 

BACA JUGA: Nasdem Peringatkan Tommy Soeharto, Anggap Perkeruh Konflik Golkar

Pengageng Security Keraton Jogja KRT Poerbokusumo meminta agar Gusti Moeng tidak mencampuri urusan rumah tangga Keraton Jogja. “Sebaiknya Gusti Moeng ngurusi donyane dewe (Keraton Surakarta). Nggak usah campur tangan ke kami (Keraton Jogja),” ungkap Poerbokusumo seperti dilansir Radar Jogja (JPNN Group).

Acun, sapaan akrabnya Poerbokusumo, mengingatkan saat Keraton Surakarta dilanda permasalahan, kerabat Keraton Jogja tidak pernah ikut bicara.

BACA JUGA: Cara BNP2TI agar Mantan TKI tak Kembali ke Luar Negeri Jadi Pekerja Kasar

Kata dia, sebagai sesama trah penerus Dinasti Mataram, kerabat Keraton Jogja memilih diam untuk menghormati internal Keraton Surakarta. “Tak ada satupun omongan kami sampaikan. Kami berpendapat itu urusan internal Keraton Surakarta. Tidak sopan kalau orang luar ikut bicara,” katanya.

Seharusnya sikap itu juga harus dilakukan Gusti Moeng. Saat Keraton Jogja mengalami polemik pascaadanya sabdaraja  yang dikeluarkan HB X pada 30 April dan 5 Mei 2015, mestinya kerabat Keraton Surakarta itu menahan diri. “Jangan cam-puri masalah internal kami,” tegas keponakan HB IX ini. (pra/laz/ong)

BACA JUGA: Soal Polemik Sabdaraja HB X, Ini Kata Profesor UGM

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemlu Pantau Hasil Investigasi Helikopter Jatuh di Pakistan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler