jpnn.com - jpnn.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Batam mulai menerapkan tiket elektronik (e-ticketing) kendaraan umum Trans Batam.
Seluruh penumpang akan diberikan kartu elektronik sebagai alat pembayaran bus selanjutnya.
BACA JUGA: BP Batam Optimis Capai Target Investasi 580 Juta USD
Sistem ini dinilai cukup efektif untuk mengurangi kebocoran pendapatan, mengingat sistem e-ticketing langsung terkoneksi dengan sistem data.
"Kita sudah mulai terapkan. Pertama ini baru beberapa rute saja. Contohnya di Sekupang," kata Kadishub Batam, Yusfa Hendri, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Selasa (14/2).
BACA JUGA: Investor Asal Hongkong dan Tiongkok Lirik Batam
Sistem e-ticketing dengan kartu Brizzi ini seperti uang elektronik (e-money). Jadi pembayaran tiket bus sudah tidak memakai uang tunai lagi.
Penumpang cukup menggesekkan kartu pada alat yang disediakan. Melalui sistem elektronik ini, pembayaran akan langsung masuk ke rekening penyimpanan Dishub.
BACA JUGA: Seluruh Kegiatan Ilegal di Kawasan Ini akan Ditertibkan
"Ke depan kita rencanakan semua rute dan koridor di Batam sudah memakai sistem ini," terang mantan Kadis Pariwisata itu.
Kata Yusfa, kartu Brizzi ini juga nantinya bisa digunakan sebagai kartu parkir dan kartu pembayaran retribusi sampah dan sebagainya. "Apalagi di pemko banyak aplikasi, misal bayar retibusi. Kalau ini bisa disatukan jelas akan memudahkan masyarakat," kata dia.
Ini, menurut Yusfa, mengukuhkan Batam sebagai Digital Island dan Smart City."Makanya aplikasi ini kita terapkan secara bertahap," ujarnya.
Meski e-ticketing mulai diterapkan, warga yang belum memiliki kartu Brizzi, masih bisa membayar tiket secara manual.
Penumpang membayar tunai kepada petugas yang dilengkapi kartu Brizzi. Lalu, petugas akan menggesekan kartu Brizzi ke mesin yang disediakan di beberapa bus Trans Batam.
"Jadi tak ada lagi tiket. Tahun ini kami juga pengadaan beberapa mesin Brizzi. Harapannya, akhir tahun seluruh bus kota sudah dilengkapi mesin ini," tuturnya.
Selain mengurangi kebocoran, melalui sistem ini, dishub optimis mampu menaikan target penerimaan dan jumlah penumpang. Bila tahun lalu, penerimaan Rp 4 miliar, tahun ini ditargetkan Rp 6 miliar.
Begitu juga jumlah penumpang, bila tahun 2016 ada 1,2 juta penumpang. Maka pada tahun ini ditargetkan naik menjadi 1,4 juta penumpang.
"Kita targetkan kenaikan sekitar 200 ribu orang. Memang perlu sosialiasi, tapi kami optimis mampu meningkatkan target ini," terang Yusfa.
Yusfa menambahkan, saat ini dishub sudah memiliki tujuh koridor, setelah pada tahun 2017 ada penambahan satu koridor baru yakni Telaga Punggur-Jodoh. Pihaknya juga berencana menambah koridor baru, Nongsa-Batamcentre dan Tembesi-Galang.
"Perencanaan ada penambahan dua koridor lagi. Kalau 2018 ada penambahan bus dari pusat, tentu kita buka rute baru. Kalau jumlah armada saat ini 52 unit bus angkutan ditambah dua bus anak sekolah, total 59 bus," jelas Yusfa.
Ketua Komisi III DPRD Batam, Djoko Mulyono mendukung langkah upaya dishub dalam menerapkan e-ticketing. Selain efisien, sistem ini mampu mengurangi kebocoran. Djoko menilai, semakin sedikit peredaran uang, jelas akan semakin efisien.
"Sepanjang mendukung pendapatan daerah dan programnya bagus, kita di Komisi III akan mendukung. Harapan kami, sistem ini benar-benar diterapkan," ucap dia.
Sementara itu, Via salah seorang pengguna bus Trans Batam mendukung langkah pemerintah dalam menerapkan e-ticketing tersebut. Selain mengurangi penggunaan kertas (paperless), e- ticketing akan sangat membantu pengguna bus Trans Batam jika tidak membawa uang tunai.
"Cukup pakai kartu saja," kata dia.
Namun demikian, dia berharap ada sosialisasi dan tata cara untuk mendapatkan kartu tersebut. "Mungkin bisa diinfokan di media, jadi kami bisa langsung urus," ujar perempuan yang tinggal di Sekupang ini.
Ia sepakat, adannya e-ticketing ini bisa mengurangi kebocoran pendapatan bus Trans Batam. Namun perempuan yang bekerja di Batamcenter ini berharap ada perbaikan beberapa jalur bus Trans Batam.
"Harus ada juga perbaikan dong, seperti halte yang di Tibanlama, jalannya sudah rusak tapi tak kunjung diperbaiki. Itu kan salah satu pelayanan juga," harapnya. (rng/cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maaf, Tak Ada Tempat untuk Peternak Babi di Pulau Batam
Redaktur & Reporter : Budi