jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya memperoleh julukan 'ratu preman' pada masa Orde Baru.
Menurut Megawati, julukan tersebut muncul saat PDIP masih bernama Partai Demokrasi Indonesia alias PDI yang selalu dicurigai penguasa pada waktu itu.
BACA JUGA: Mata Bu Mega Berkaca-kaca, Ada Cerita soal Rudy Dahulu Preman, Sopir Truk Jadi Bupati
Berpidato pada perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1), Megawati menuturkan awalnya ada polisi yang mengawal putri Bung Karno itu sebagai ketua umum memimpin PDI.
"Saya mau ke kantor, tahu-tahu ada pengawalnya. Polisi begitu," ujar Megawati di hadapan Presiden Joko Widodo, Wapres KH Ma’ruf Amin, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, dan ribuan kader PDIP yang hadir di acara itu.
BACA JUGA: Nomor Urut PDIP dari Pemilu ke Pemilu, Angka 3 Sangat Mantap
Menurut Megawati, pengawalnya juga mengucapkan ‘semut merah’ saat berbicara dengan sesama polisi.
"Terus (polisi) bertanya apa di sana semut-semut merahnya sudah berdatangan,” ujar Megawati menirukan ucapan pengawalnya dahulu.
BACA JUGA: True Story, Megawati Usir Suami & Panda Nababan dari Rapat DPP PDIP
Megawati pun penasaran dengan istilah ‘semut merah’ itu. Syahdan, dia bertanya maksud 'semut merah' tersebut kepada polisi pengawalnya.
Menurut Megawati, pengawalnya menjelaskan tentang 'semut merah' sebagai kode yang dipakai polisi untuk mengidentifikasi massa PDI.
"Itu dipanggilnya semut-semut merah. Lucu, bayangin, lo," tutur Megawati.
Dari pembicaraan antarpolisi itu pula Megawati mengetahui istilah ratu preman. Awalnya tokoh kelahiran 23 Januari 1947 itu tidak mengetahui maksud ‘ratu preman’ yang diucapkan para pengawalnya.
Karena penasaran, Megawati pun menanyakan maksud istilah ‘ratu preman’ itu.
Polisi pengawal itu pun menjelaskan istilah ‘ratu preman’ merupakan kode panggilan bagi Megawati.
“Oh, panggilannya ratu preman ngono (begitu, red). Wah, keren, memang aku (punya) banyak anak buah preman," kata Presiden Kelima RI itu.(ast/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Berurai Air Mata Melihat Tangis Risma, Kader Cuma Mau Kaya Tiada Guna
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi