Keren, Bung Karno Ternyata juga Memiliki Rekam Jejak Karya Arsitektur dan Seni

Selasa, 02 Juni 2020 – 21:16 WIB
Presiden Pertama RI Ir Soekarno. Foto: Geheugen van Nederland/ANP

jpnn.com, JAKARTA - Arsitek dan Pengajar Universitas Pancasila Yuke Ardhiati menyebutkan, Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno tidak hanya dikenal sebagai proklamator.

Menurut dia, Bung Karno juga dikenal sebagai arsitek handal. Pasalnya, Bung Karno memiliki banyak karya arsitektur yang tersebar dalam berbagai bangunan publik nasional.

BACA JUGA: Bung Karno dan Pancasila

Yuke mengungkapkan itu ketika hadir dalam virtual bertema 'Bung Karno Sang Arsitek' yang dipandu oleh sejarawan Bonnie Triyana, Selasa (2/6).

Yuke menceritakan, Bung Karno sebenarnya lulusan Teknik Sipil jurusan Pengairan atau dahulu dikenal Waterbouwkunde di Institut Teknologi Bandung (ITB).

BACA JUGA: Arief Poyuono: Saatnya Jokowi Menjalankan Trisakti Bung Karno, bukan Menerbitkan Surat Utang

Namun, seorang profesor di ITB mengenali bakat Bung Karno dalam menggambar.

Kemudian, profesor tersebut meminta Bung Karno agar bersedia menjadi asisten dengan tugas semacam draftman sejumlah proyek arsitektur.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ade Armando Serang Din, Lansia 70 Tahun Ditampar Petugas

Nama sang profesor adalah Charles Prosper Wolff Schoemaker, yang dikenal juga sebagai arsitek sejumlah bangunan seperti Villa Isola dan Hotel Preanger di Bandung, Jawa Barat.

"Jadi, kesempatan baik itu menjadikan Bung Karno percaya diri mendirikan biro arsitek di tahun 1926," kata Yuke dalam diskusi virtual, Selasa.

Dalam perjalanannya, Sukarno bermitra dengan Anwari hingga Roosseno Soerjohadikoesoemo saat mendirikan biro arsitek. Sebagai catatan, Rooseno yang dikenal kemudian sebagai Bapak Beton Indonesia.

Di tengah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Sukarno banyak mengerjakan ide arsitektur. Sementara itu, Rooseno yang melaksanakan konstruksinya.

Yuke melanjutkan, pengalaman pada saat mendirikan biro arsitek yang berkontribusi pada kematangan Sukarno. Terutama, mewujudkan berbagai karya saat dirinya menjadi presiden Indonesia.

Tidak sedikit karya Bung Karno tercipta. Bangunan historis negara dibangun dan bertahan hingga kini.

"Dalam arsitektur, gagasan itu sudah dipandang sebagai karya. Sejak bekerjasama dengan zaman Pak Anwari dan Pak Rooseno, Bung Karno berperan sebagai penyumbang gagasan,” terang Yuke, yang menulis sejumlah buku mengenai karya arsitektur nasional di era Bung Karno.

Ketika menjadi presiden, kata Yuke, Bung Karno banyak merekrut arsitek dalam negeri demi mewujudkan ide-idenya atas berbagai bangunan publik Indonesia.

Salah satunya adalah Sudarsono, arsitek yang mampu mewujudkan ide Bung Karno tentang Tugu Monas di Jakarta.

Bonnie lalu mempertanyakan keabsahan keterlibatan Bung Karno dalam membangun berbagai bangunan publik.

Sebab, Soekarno pastilah sangat sibuk sebagai seorang presiden yang mengurusi negara Indonesia yang baru merdeka.

Menjawab itu, Yuke menjelaskan bahwa dalam dunia arsitektur, ide awal saja sudah merupakan bagian dari arsitektur itu sendiri. Para arsitek seperti Sudarsono yang kemudian bertugas mewujudkannya.

Berdasarkan riset Yuke, Bung Karno kerap memanfaatkan acara sarapan pagi untuk berdiskusi dengan para arsitek.

Dari riset pula, Yuke menemukan bahwa berbagai bangunan publik yang dibangun pada masa kepemimpinan Bung Karno, merupakan ide awal dari sang presiden.

Yuke juga menceritakan sebuah kisah unik ketika Tugu Monas dibangun. Saat itu, Monas sudah hampir selesai, tetapi Bung Karno tiba-tiba meminta agar ditambah 10 meter lagi.

"Tiba-tiba Pak Karno bilang agar ditambah 10 meter lagi. Padahal gambar sudah selesai. Akhirnya dengan segala upaya jadi 132 meter seperti sekarang," kata dia.

Menurut Yuke, tak terhitung banyaknya hasil karya Bung Karno atau kolaborasinya dengan arsitek yang hingga kini masih ada.

Bonnie Triyana menyimpulkan dari diskusi itu bahwa selain sebagai proklamator bangsa dan presiden, Bung Karno ternyata juga seorang arsitek dan seniman yang karyanya masih bertahan hingga saat ini.

"Bung Karno adalah seorang yang selalu berkolaborasi dalam menghasilkan karya seni dan karya arsitekturnya," kata Bonnie Triyana yang juga merupakan Pemred Historia.id itu. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler