jpnn.com, JAKARTA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon bertransformasi menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).
Tranformasi alih status tersebut akan ditandai secara formal dengan soft launching program PJJ PAI yang akan digelar di Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa (14/12).
BACA JUGA: Kemenag: Jangan Ada Lembaga Pendidikan Islam Menolak Anak-Anak Difabel
Terhadap langkah tersebut, Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Islam, Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani menyambut baik.
Dia mengatakan kehadiran Cyber Islamic University didasari semangat untuk memenuhi janji konstitusi, yaitu memastikan bahwa tidak ada warga negara yang tidak terlayani untuk kuliah di perguruan tinggi keagamaan Islam.
BACA JUGA: Ratusan Anak Usia 2-6 Tahun Ikuti Lomba Balance Bike
Guru Besar UIN Sunan Gunung DJati tersebut menegaskan bahwa transformasi kelembagaan yang digagas oleh IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi Cyber Islamic University akan menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam siber di Indonesia.
“Dengan model pembelajaran yang sepenuhnya daring mulai dari proses pendaftaran mahasiswa sampai kelulusan, Cyber Islamic University diharapkan akan menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) pertama di Indonesia yang sepenuhnya diselenggarakan secara daring,” ujar Muhammad Ali Ramdhani, Senin (13/12).
BACA JUGA: Pak Jokowi, Tolong, Stop Impor Alat Swab Antigen
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Suyitno menilai kehadiran Cyber Islamic University merupakan tuntutan zaman dan langkah strategis yang ditempuh Kemenag untuk merespons kebutuhan di lapangan.
“Jadi Cyber Islamic University, UISSI ini bukan program gengsi-gengsian. Masih ada 86 ribu guru yang belum sarjana karena tidak dapat meninggalkan tugas mengajar."
"Jika ini tidak ditangani, mereka tidak dapat meningkatkan jenjang karier sebagai guru profesional, dan ini tidak boleh dibiarkan oleh Kemenag," ucapnya.
Sementara itu Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Sumanta Hasyim menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran pejabat Kemenag atas dukungan yang diberikan.
“Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan yang panjang, kami kini dalam proses transformasi kelembagaan dari institut menuju universitas, sebuah pilot project yang ini merupakan sebuah apresiasi kepada Kementerian Agama Republik Indonesia."
"Pendirian ini adalah hasil kerja sama yang saat ini sedang berjalan dan posisinya di KemenPAN-RB. Kami berharap dapat diproses dengan cepat dan berdiri Universitas yang memiliki cyber Islamic university yang baru satu-satunya ada di Cirebon,” katanya.
Rektor juga mengatakan kehadiran UISSI di Cirebon menjadi tonggak sejarah pendidikan Islam di Cirebon.
“Cirebon memiliki historis atau sejarah dalam destinasi pendidikan Islam, yang pertama di masa Syekh Nurjati."
"Kemudian dilanjutkan muridnya Sunan Gunung Djati dan terus berkembang pesantren-pesantren hingga alhamdulillah berdiri IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang akan bertransformasi menjadi UISSI,” katanya.
UISSI dalam proses transformasinya telah melahirkan satu pendidikan jarak jauh, yakni PJJ PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
PJJ tersebut telah berlangsung di tahun ajaran 2021-2022 yang hingga kini mahasiswanya terbentang dari Sabang sampai Merauke.
“Ini merupakan hasil, manfaat, yang memberikan kontribusi, memberikan akses pendidikan kepada anak bangsa yang bisa mengakses pendidikan walau tempat tinggalnya terhalang jarak,” kata Rektor.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang