jpnn.com - JAKARTA - Bisnis lewat online tak boleh diremehkan. Contohnya Arief Mai Rakhman, yang tetap eksis dengan bisnisnya memburu dan menjual buku-buku untuk anak kuliahan, via online.
“Saya memang fokus untuk buku-buku anak kuliahan. Selain segmented, pasarnya sangat menjanjikan. Buku-buku bertema metode penelitian itu paling laris, tapi secara umum relatif berimbang tiap kategorinya,” ujar Arief memulai ceritanya.
BACA JUGA: Dua Bulan Pertamina Rugi Triliunan Rupiah, Ini Penjelasan Dirutnya
Pria asal Yogyakarta ini mengatkan, dirinya mulai tertarik bisnis online sejak 2011. Saat itu, Arief diajak temannya mendirikan Delta Buku untuk membantu jualan. “Saya cuma nemenin muter-muter cari buku dan membantu jualan lewat Facebook,” ujarnya.
Akhir 2012, temannya itu pulang kampung dan bisnis diserahkan kepadanya. Berbekal pengalamannya memulai bisnis dan gagal, dia lantas fokus berjualan buku secara online agar keuntungannya cepat bisa diputar untuk membeli buku baru lagi.
BACA JUGA: Rayakan Ultah ke-17, Kementerian BUMN Luncurkan Logo Baru
Pria berusia 29 tahun ini pun jeli melihat peluang. Buku-buku tertentu yang jarang ditemukan di toko buku pada umumnya, dia uber. Agar bisa menjual dengan harga miring, dia membelinya langsung dari penerbit.
“Ingin juga suatu saat jual buku impor. Tapi untuk sementara saya ambil dari penerbit langsung, ada dari distributor atau agen, ada dari toko buku lain yang kami dapat diskon khusus. Sebagian besar masih diambil dari seputar Yogyakarta dan sekitarnya,” ujarnya.
BACA JUGA: Diaz Hendropriyono, Antara Komisaris Telkomsel dan MoU Proton
Dia cerita, tinggal di Yogyakarta memberikan keuntungan tersendiri baginya. Yakni akses untuk mendapatkan buku-buku kuliahan dan sejenisnya lebih mudah, sehingga dia bisa memenuhi kebutuhan para pembelinya.
Arief menuturkan karena sebagian besar pembeli bukunya adalah anak kuliahan, mereka butuh buku yang sangat spesifik, baik dari edisi maupun cetakan yang keberapa. Kebutuhan buku seperti ini tentunya akan sangat sulit didapatkan di toko buku konvensional, sehingga lapak buku Arief memiliki keunggulan kompetitif tersendiri.
Sebelum bergabung dengan Bukalapak.com, Arief telah mencoba menjual buku-bukunya melalui marketplace lainnya, serta media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Hingga di akhir 2013, Arief mengenal Bukalapak setelah setiap kali search produk jualan di Google yang nongol selalu Bukalapak di halaman satu dan teratas. Waktu itu, Arief masih jualan di iklan baris.
“Saya memutuskan bergabung Bukalapak. Alasannya, market place ini memberikan jaminan keamanan setiap transaksi, terutama dalam hal pembayaran dimana Bukalapak menjadi mediator antara penjual dan pembeli. Sistem ini membuat pembeli terhindar dari transaksi jual-beli palsu,” ujarnya.
Berjualan lewat Bukalapak, bisnis Arief berkembang pesat. Tak butuh waktu lama, ‘toko online-nya’ bertajuk Beta Buku ini telah memiliki lebih dari 1.400 jumlah feedback dengan lebih dari 4000 judul buku yang telah diunggah di laman tersebut.
Arief pun menjadi salah satu top seller berlabel ‘Juragan’ di Bukalapak dengan kategori buku. “Alhamdulillah saat ini saya melayani 15-20 transaksi setiap hari dengan omzet sekitar Rp 60 juta per bulan,” ucapnya.
Dia pun memberikan pelayanan lebih. Mulai dari pengiriman dan ketersediaan buku, jumlah dan variasi judul dengan harga kompetitif dimana dirinya hanya mengambil margin per buku terbilang cukup kecil.
Pria asal Deliserdang itu juga memperkuat tim Beta Buku. “Saat ini saya ada partner sekaligus partner hidup, Dewi Perwita Sari, penasehat sekaligus motivator. Ada juga teman yang bantu packing dan kirim barang. Ini semua baru berjalan dua bulanan,” ujarnya.
Bos CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky salut dan mengakui kegigihan dan kejelian Arief Mai Rakhman yang membidik buku kuliahan sebagai jualannya di Bukalapak.com.
"Dengan menjual buku kuliahan, Arief memiliki keunggulan kompetitif tersendiri. Kejelian membidik ceruk pasar seperti ini merupakan salah satu kiat sukses jualan online di Bukalapak.com," kata Zaky.
Lagi-lagi, dia menegaskan komitmennya mendorong para pengusaha UKM naik kelas. "Dunia online membuka peluang yang sama buat siapapun untuk naik kelas. Asalkan UKM-UKM mau bekerja keras dan mempunyai kegigihan untuk berusaha mereka mempunyai kesempatan besar untuk sukses dan naik kelas," kata Zaky. (rl/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Mudik Kereta Ekonomi Sudah Habis Sampai H-10
Redaktur : Tim Redaksi