jpnn.com, DENPASAR - The Apurva Kempinski Bali menggandeng seniman Indonesia asal Mojokerto Ari Bayuaji dalam proyek seni komunitas bertajuk 'Weaving the Ocean: Pieces of Hope'.
Berkolaborasi dengan The Apurva Kempinski, Bayuaji menangkap konsep keseimbangan ekosistem laut dalam instalasi seni bertajuk 'Menenun Lautan'.
BACA JUGA: Pacu Jumlah Entrepreneurship di Sumsel Lewat #Hack4ID
Kolaborasi artistik ini dibuat dengan tujuan membawa kesadaran terhadap konservasi laut melalui seni yang berkelanjutan.
Dalam kolaborasi ini, Ari Bayuaji menciptakan permadani rumit yang menggambarkan keindahan halus dan sifat rapuh kehidupan laut dengan epik.
BACA JUGA: Pemprov Sumsel Jadikan Bidan Ujung Tombak Menekan Angka Stunting
Dia juga menampilkan alat tenun tradisional dan kain daur ulang dari untaian benang yang ditenun dengan plastik parut.
Ari Bayuaji mengatakan deretan karyanya ini terinspirasi dari sampah menumpuk di laut Bali.
"Saya lihat tali plastik ini kalau diuraikan benang-benangnya bisa dijadikan bahan untuk menenun seperti songket," kata Ari Bayuaji dalam jumpa pers daring, baru-baru ini.
Ari Bayuaji mengatakan dirinya melakukan sederet riset mengenai material yang digunakan dalam instalasi ini.
Setiap elemen dipilih dengan cermat untuk meminimalkan dampak lingkungannya.
Melalui penggunaan bahan dan teknik ramah lingkungan yang inovatif, Ari Bayuaji dengean cermat membuat karya seni hidup yang menawan.
"Saya menyoroti adanya kebutuhan mendesak untuk melindungi lautan dan ekosistemnya yang beragam," tuturnya.
Dalam proyek ini, Ari Bayuaji juga melibatkan nelayan dan komunitas lokal di kawasan pesisir pantai.
Jaring ikan bekas, tali, dan sampah laut lain yang digunakan sebagai material instalasi bersumber dari masyarakat pesisir dan nelayan setempat. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah