Keren, Mahasiswa Untag Surabaya Ciptakan Sepeda Penyapu Sampah Plastik

Jumat, 17 September 2021 – 23:59 WIB
Sanusi menunjukkan sepeda buatannya yang bisa membersihkan sampah di jalanan, Jumat (17/9). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menciptakan sebuah sepeda yang memiliki fungsi membersihkan sampah plastik di jalanan. Khusus sampah botol plastik.

Ide itu muncul dari mahasiswa Jurusan Teknologi Manufaktur bernama Sanusi melihat kecenderungan masyarakat yang saat ini memiliki hobi gowes atau bersepeda saat pandemi. 

BACA JUGA: Buruan! Sampah Bisa Ditukar Oli di Jakarta Utara

"Saya melihat orang-orang cenderung bersepeda waktu pandemi akhirnya punya ide bikin sepeda yang fungsinya bisa membersihkan sampah," kata dia, Jumat (17/9).

Proyek yang dinamai Sepeda Sapu Sampah itu berbentuk menyerupai becak, di bagian bawah terdapat ujung sapu sebanyak 15 buah di bagian depan dan belakang.

BACA JUGA: Sampah Plastik Jenis Ini Miliki Tingkat Daur Ulang dan Nilai Ekonomis Tinggi

"Fungsi sapu depan menyapu sampah yang di sampingnya supaya bisa masuk ke bagian tengah lalu di dorong ke belakang masuk ke bagian tempat penampungan," jelas dia. 

Untuk bahan-bahannya, Sanusi menggunakan rangkaian sepeda bekas yang dimodifikasi.

BACA JUGA: Makanan Sumbang 44 Persen Total Sampah di Indonesia

Jangka waktu menyelesaikan projek tersebut selama enam bulan, mulai dari mendesain hingga menganalisa sepeda agar bisa berfungsi. 

"Kesulitannya menganalisa bagaimana sapu ini bisa bekerja mengambil botol plastik dan mengayuh sepedanya ketika berbelok. Cara kerjanya hampir sama seperti becak gowes," imbuh dia. 

Namun, saat ini sampah yang bisa diambil hanya khusus botol plastik. Untuk sampah jenis daun-daunan atau jenis yang kecil-kecil masih belum bisa. 

Di tempat yang sama Dosen Pembimbing sekaligus Kaprodi Teknologi Manufaktur Untag Surabaya Yusuf Eko Nurcahyo menyebut pembuatan sepeda sapu sampah itu menghabiskan dana sebesar Rp 3 juta. 

Pihaknya berencana mengembangkan kembali projek tersebut agar bisa digunakan di kampus atau di desa-desa serta jalanan membantu para tukang sapu. 

"Rencananya kami akan produksi massal. Nanti akan diperbaiki lagi apa kekurangannya. Terutama keringanan saat mengayuh dan perputaran sapunya," pungkas Yusuf. (mcr12/jpnn)


Redaktur : Natalia
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler