jpnn.com - YOKOHAMA – Pameran teknologi kamera dan photo imaging terbesar se-Asia CP+2016 di Pacifico Yokohama/Osanbashi Hall, Jepang, kemarin resmi dibuka. Beragam merek produsen kamera asal Jepang seperti Canon, Nikon, Sony, Panasonic, Casio, Toshiba, dan Fujifilm berlomba memamerkan produk terbarunya.
Canon hadir dengan varian terbaru, yakni tipe EOS 80D untuk semipro dan EOS-1DX Mark II untuk profesional, yang kali pertama dilepas ke pasar. Presiden Canon Oita, Jepang, Ritsuo Mashiko menyatakan bahwa pihaknya tetap optimistis dengan penjualan kamera DSLR meski digempur produk jenis mirrorless dengan megapixel besar.
BACA JUGA: Baterai Smartphone Bisa Full Dalam 15 Menit
’’Hasil detail gambar DSLR masih belum memungkinkan dikejar jenis mirrorless atau kamera ponsel,’’ tuturnya.
Pada 2016, Canon berusaha menjaga serta meningkatkan kulitas produk, kuantitas, servis, dan kepuasan pelanggan. Ada dua cara yang dilakukan Canon. Pertama, menerapkan sistem otomatisasi atau man machine (perpaduan manusia dan mesin).
BACA JUGA: Pentingnya Pendataan IMEI bagi Pengguna Ponsel
’’Canon berusaha menciptakan 0 persen kesalahan produksi. Hampir seluruh pembuatan kamera dikerjakan robot dengan teknologi tinggi yang mengedepankan presisi dan kecepatan,’’ ungkap Ritsuo.
Dengan menggunakan robot, proses produksi dapat diperpendek. Sebab, robot mampu bergerak konstan dan terukur dengan waktu yang lama. Sebagai perbandingan, pada 2003 Canon membutuhkan 42 pekerja untuk membuat 540 kamera. Pada 2016, dengan sistem otomatisasi, Canon hanya memerlukan 5 orang untuk memproduksi 600 kamera.
BACA JUGA: Galaxy S7 dan S7 Edge Akhirnya Dilempar ke Pasar
Dengan memakai sistem tersebut, Canon bisa menempatkan orang yang sangat ahli dan berpengalaman dalam menjaga kinerja robot tetap pada jalurnya. Jika terjadi kesalahan, para ahli itulah yang nanti membetulkan secara manual. Strategi kedua adalah sentralisasi. (*/c14/oki/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 10 Startup yang Paling Diminati Pencari Kerja
Redaktur : Tim Redaksi