jpnn.com, JAYAPURA - Prajurit TNI Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs ikut memeriahkan Hari Tari Dunia yang diselenggarakan di Kampus ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) di Jayapura, Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 131/Brs Letkol Inf Muhammad Erfani dalam keterangan tertulisnya di Jayapura, Jumat (30/4/2021).
BACA JUGA: Tingkatkan SDM Dalam Misi Operasi, TNI AL Ikuti ANTEEP Working Group
Menurut Erfani, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air serta turut melestarikan warisan luhur dan budaya Bangsa.
“Dalam kesempatan ini Satgas mengirimkan 8 orang personel yang dipimpin Pasiter Satgas Lettu Inf Ibrahim," kata Erfani.
BACA JUGA: Tari Piring Masuk Rekor Muri
Personel Satgas menampilkan Tari Piring yang merupakan salah satu tarian tradisional dari Provinsi Sumatera Barat.
Pertunjukan seni budaya yang digelar di Kota Jayapura ini mendapat respons positif dari para pengunjung yang umumnya adalah pemuda-pemudi pelajar di Jayapura.
BACA JUGA: Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Braja Sakti Sambut Kedatangan Mayjen TNI Budiman
Beberapa tarian tradisional yang ditampilkan oleh Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di antaranya koreografi, Tari Nusantara, Tari Pangkur Sagu, Tari Seka Komoro dan Tari Piring dari Minang.
Pasiter Satgas Lettu Inf Ibrahim mengatakan persembahan Tari Piring ini sengaja dipilih untuk mengenalkan budaya Minang kepada masyarakat di Papua.
Adapun makna dari tari ini sebagai ungkapan syukur atas panen yang melimpah, sedangkan gerakan Tari Piring sendiri menggambarkan proses pertanian dan pengolahan lahan yang dilakukan oleh masyarakat.
Rektor ISBI Dr. I Dewa Ketut Wicaksana menyampaikan ucapan terima kasih dan merasa sangat senang atas keikutsertaan Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif 131/Brs dalam memeriahkan Hari Tari Dunia ini.
“Semoga ke depan kalau ada event atau kegiatan kesenian lainnya, personel TNI berkenan untuk ikut memeriahkannya sehingga akan menambah wawasan pemuda dan pelajar disini tentang warisan budaya Indonesia yang berasal dari berbagai daerah lain di Indonesia," ujar I Dewa Ketut.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich