Keren..Menhub Budi Buat Aksesibilitas Pariwisata

Kamis, 08 Desember 2016 – 13:03 WIB
Bandara. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Menhub Budi Karya Sumadi merumuskan tiga poin penting arah kebijakan pengembangan aksesibilitas yang diprioritaskan  untuk “Indonesia Incorporated” di sektor pariwisata.

Yakni kemudahan akses, kenyamanan dan keamanan.

BACA JUGA: Hamdalah, Bantuan buat Gempa Aceh Terus Mengalir ke PMI

 “Kemudahan akses itu meliputi ketersediaan moda transportasi, kecukupan kapasitas dan keragaman moda transport,” ujar Budi dalam Rakornas IV Kepariwisataan di Hotel Sultan, Jakarta.

Sedangkan kenyamanan dan keamanan, menurut Budi, terdiri atas kenyamanan sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Serap Aspirasi Unsrat

Termasuk keamanan moda transportasi untuk menjamin keselamatan perjalanan.

“Kami sudah berkomitmen dengan Pak Menpar Arief Yahya, untuk men-support pengembangan akses yang inline dengan pengembangan destinasi pariwisata nasional,” ujar imbuh Budi.

BACA JUGA: Satu Lagi Aktivis Ditangkap terkait Dugaan Makar, Dia adalah...

Komitmen itu bisa dilihat dan dirasakan  publik, antara lain di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional(KSPN) Danau Toba, dengan pembangunan jalur Kereta Api Rantau Prapat – Pinang, sepanjang 12 kilometer dan 8 jembatan.

KSPN Kepulauan Seribu Jakarta, dengan pelayanan angkutan laut perintis, Trayek Sunda Kelapa - Kepulauan Seribu.

Lalu KSPN Tanjung Kelayang Belitung, dengan pembangunan terminal, pemenuhan standar runway strip dan peralatan keamanan penerbangan di Bandara Hanandjoeddin.

Kemudian di KSPN Wakatobi Sultra, dengan peningkatan dan pengembangan kapasitas bandara.

Di antaranya Bandara Matahora di Wangi-wangi, dan juga kapasitas Bandara Halu Oleo yang sebelumnya bernama Bandar Udara Wolter Monginsidi di Kendari, Sultra.

Termasuk juga pengembangan kapasitas Bandara Beto Ambari di Kota Baubau.

Di KSPN Borobudur Joglosemar, ada program pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, ruas Jalan Kaperekan-Borobudur.

DED reaktivasi jalur KA Yogya – Magelang, lalu pengerukan alur masuk Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, 359.000 M3.

KSPN Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, ini sedang ada program Penyusunan Studi Kelayakan Bandar Udara Purbaya (Malang Selatan).

KSPN Labuan Bajo Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Direncanakan untuk peningkatan dan pengembangan kapasitas Bandara Komodo.

KSPN Morotai, pengembangan kapasitas bandara Kuabang Kao, di Desa Jati, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

KSPN Tanjung Lesung, Banten, sedang Analisa Dampak Lingkungan (Amdal),  Pembangunan Jalur Kereta Api, Rangkas Bitung – Saketi – Labuan. Dan, KSPN  Mandalika, Lombok International Airport, NTB.

Ada juga 27 bandara yang sudah dibuka dan beroperasi untuk internasional airport.

Diantaranya, Sultan iskandar muda Banda Aceh, Maimun Saleh Sabang, Kualanamu Deli Serdang, Minangkabau, Padang, Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Hang Nadim, Batam, RH Fisabilillah, Tanjung Pinang, SM Badarudin II, Palembang, Husein Sastranegara, Bandung, Soekarno-Hatta,  Tangerang, Halim Perdanakusumah, Jakarta, Adi Sumarmo, Solo, Ahmad Yani, Semarang, Adi Sutjipto, Yogyakarta, Juanda, Surabaya, Supadio, Pontianak, Sepinggan, Balikpapan, Juwata, Tarakan.

Kemudian, Sam Ratulangi, Manado, Sultan Hasanudin, Makassar, Pattimura, Ambon, Frans Kaisiepo, Biak, Sentani, Jayapura, Mopah, Merauke.

Lalu, Bandara International untuk ASEAN Open Sky, seperti Bandara Kualanamu, Medan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Bandara Juanda, Surabaya, Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Hasannudin Makassar.

Ini adalah salah satu jawaban atas problem seats capacity yang tahun ini sudah penuh.

Tahun 2017 jumlah kapasitas tempat duduknya masih kurang empat juta seats. Karena itu, Kemenhub harus mengoptimalkan seats capacity-nya hingga sebesar itu.

Adapun, rute penerbangan international, adalah sembilan perusahaan penerbangan nasional yang melakukan 25 rute penerbangan internasional,  dan menghubungkan 26 kota dari 12 negara.

Lalu ada 43 perusahaan penerbangan asing  yang melakukan 97 rute penerbangan internasional, dan menghubungkan 46 kota dari 22 negara.

“Saat ini, kapasitas tahun 2016 (Winter 2015 + Summer 2016)  tersedia untuk 21, 4 juta penumpang. Ditjen Perhubungan Udara, tahun 2016 juga sudah memproses 525 persetujuan terbang  (extra flight),” kata Budi yang pernah dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Angkasa Pura II itu.

Konektivitas penerbangan dalam negeri, untuk wisatawan nusantara juga semakin kuat.

“Konektivitas seluruh pulau di Indonesia posisi th 2016 terhubung dengan rute penerbangan berjadwal  ada 298 rute, pada 113 kota dengan 14 maskapai penerbangan untuk angkutan penumpang,” jelas mantan pemimpin Taman Impian Jaya Ancol itu. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Garap Pejabat Kemenpupera untuk Aseng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler