jpnn.com, BENGKALIS - Kericuhan terjadi antara masyarakat Suku Sakai dan pekerja PT Panahatan di Desa Buluh Manis, Kecamatan Batin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Satu orang warga Suku Sakai kritis akibat mengalami luka serius di kepala setelah terkena lemparan batu.
BACA JUGA: 5 Pernyataan PT GNI soal Kericuhan di Morowali Utara, Nomor 3 Penting
Kericuhan itu terjadi pada Selasa (27/6) pagi. Awalnya pekerja PT Panahatan hendak memanen sawit.
Namun, sawit yang hendak dipanen sudah dipasang portal oleh masyarakat adat Suku Sakai.
BACA JUGA: Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Baim Wong: Tragedi Besar untuk Olahraga Indonesia
Masyarakat Suku Sakai di lokasi tidak terima pekerja PT Panahatan membuka portal yang dipasang, akhirnya terjadi keributan antara masyarakat Adat Suku Sakai, dengan pekerja.
Kedua kubu saling lempar-lemparan batu, hingga akhirnya salah satu warga Sumu Sakai bernama Logam terkena lemparan batu, kepalanya bocor, dan langsung dilarikan ke RSUD Mandau.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Kericuhan Suporter dengan Korban Terbanyak Setelah Peru 1958
Informasi adanya peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolres Bengkalis AKBP Bimo Setyo Anggoro. Dia mengatakan saat ini para pelaku sedang diburu.
“Iya benar kejadian kemarin, tetapi sudah ditangani. Saat ini korban masih dirawat di rumah sakit. Untuk pelaku sedang dalam proses pencarian,” kata Bimo saat dikonfirmasi JPNN.com Rabu (28/6).
Bimo membeberkan bahwa permasalahan itu dipicu soal sengketa lahan. Di mana pihak Suku Sakai mengeklaim kebun sawit yang hendak dipanen pekerja PT Panahatan adalah tanah ulayat.
“Konflik terkait lahan, Suku Sakai mengaku memiliki hak ulayat atas tanah tersebut. Sedangkan tanah itu di atas kepemilikan PT Panahatan,” pungkasnya. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito