KERINCI - Dari tahun ke tahun persoalan kekurangan tenaga guru masih menjadi momok bagi dunia pendidikan di Kabupaten Kerinci. Tahun ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kerinci mencatat kebutuhan tenaga guru untuk wilayahnya mencapai ratusan orang.
Hal itu dikatakan Sekretaris Disdik Kabupaten Kerinci Murison. “Jumlah guru tersebut merupakan rilisan terbaru. Kami terus mengupayakan, jumlah tersebut bisa terisi dan merata,” tandasnya saat ditemui Jambi Independent (grup JPNN), kemarin.
Murison menyebutkan, kebutuhan guru terbesar pada tingkat SD yang mencapai 127 guru. Disusul SMP yang tak jauh beda jumlahnya. Kemudian guru SMA dan SMK.
Namun, sambungnya, yang paling dibutuhkan SMP dan SMA adalah guru mata pelajaran, seperti IPS, sejarah, geografi, dan lainnya. Sedangkan SMK, kekurangan guru bidang pelajaran produktivitas pelajar.
“Kekurangan guru di tingkat SMA dan SMK di mata pelajaran yang berbeda ini, kita berencana mengusulkan kepada pusat untuk mengalihfungsikan guru SMP dan SMA serta SMK agar jumlah guru bisa terpenuhi,” jelasnya.
Bagaimana Disdik mengantisipasi kekurangan pendidik tersebut? Murison mengatakan, pihaknya mendidik guru kontrak dan magang untuk mengikuti pelatihan guru. “Ada 165 guru yang kita kirim mengikuti bimbingan teknis (bintek) di Jambi. Ya, untuk mengikuti sosialisasi kurikulum 2013. Itu semua agar guru mengerti perubahan kurikulum tahun ini,” terangnya.
Ditanya mengenai adanya pernyataan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yang memberikan kuasa kepada pemkab untuk merekrut tambahan guru, Murison mengaku, pihaknya siap untuk melaksanakan rekrutmen guru. Itu apabila telah menjadi keputusan dari pemerintah pusat.
“Kalau sudah jadi keputusan kita siap. Kita siap untuk melaksanakan rekrutmen guru,” ujarnya. Terkait kekurangan guru, Bupati Kerinci Murasman mengatakan, Pemkab Kerinci akan selalu siap menjalankan keinginan dari pemerintah pusat, termasuk salah satunya merekrut guru di Kabupaten Kerinci.
“Jika sudah keputusan Kemendikbud menyerahkan kepada kita (pemda) untuk melaksanakan rekrutmen guru, maka kita akan selalu siap,” tegasnya.(fyo/dar)
Hal itu dikatakan Sekretaris Disdik Kabupaten Kerinci Murison. “Jumlah guru tersebut merupakan rilisan terbaru. Kami terus mengupayakan, jumlah tersebut bisa terisi dan merata,” tandasnya saat ditemui Jambi Independent (grup JPNN), kemarin.
Murison menyebutkan, kebutuhan guru terbesar pada tingkat SD yang mencapai 127 guru. Disusul SMP yang tak jauh beda jumlahnya. Kemudian guru SMA dan SMK.
Namun, sambungnya, yang paling dibutuhkan SMP dan SMA adalah guru mata pelajaran, seperti IPS, sejarah, geografi, dan lainnya. Sedangkan SMK, kekurangan guru bidang pelajaran produktivitas pelajar.
“Kekurangan guru di tingkat SMA dan SMK di mata pelajaran yang berbeda ini, kita berencana mengusulkan kepada pusat untuk mengalihfungsikan guru SMP dan SMA serta SMK agar jumlah guru bisa terpenuhi,” jelasnya.
Bagaimana Disdik mengantisipasi kekurangan pendidik tersebut? Murison mengatakan, pihaknya mendidik guru kontrak dan magang untuk mengikuti pelatihan guru. “Ada 165 guru yang kita kirim mengikuti bimbingan teknis (bintek) di Jambi. Ya, untuk mengikuti sosialisasi kurikulum 2013. Itu semua agar guru mengerti perubahan kurikulum tahun ini,” terangnya.
Ditanya mengenai adanya pernyataan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yang memberikan kuasa kepada pemkab untuk merekrut tambahan guru, Murison mengaku, pihaknya siap untuk melaksanakan rekrutmen guru. Itu apabila telah menjadi keputusan dari pemerintah pusat.
“Kalau sudah jadi keputusan kita siap. Kita siap untuk melaksanakan rekrutmen guru,” ujarnya. Terkait kekurangan guru, Bupati Kerinci Murasman mengatakan, Pemkab Kerinci akan selalu siap menjalankan keinginan dari pemerintah pusat, termasuk salah satunya merekrut guru di Kabupaten Kerinci.
“Jika sudah keputusan Kemendikbud menyerahkan kepada kita (pemda) untuk melaksanakan rekrutmen guru, maka kita akan selalu siap,” tegasnya.(fyo/dar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunjangan Sertifikasi Guru tak Kunjung Beres
Redaktur : Tim Redaksi