Kerja Kemenkeu Dinilai Seperti Keong

Jumat, 10 Agustus 2012 – 09:50 WIB
JAKARTA -- Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyoroti indikasi pemborosan keuangan negara di Sekretariat Jendral (Setjen) DPR. Koordinator FITRA, Uchok Sky Khadafi, membeberkan, anggaran pengecatan  Gedung DPR Rp728.135.100 yang dimaksudkan menyambut Pidato Presiden SBY dalam Rangka HUT RI dan penyampaian RAPBN 2013 beserta Nota Keuangaan.

"Tapi sayang seribu kali sayang, ternyata Menteri Keuangan itu  kerjanya sangat lambat sekali, kerjanya seperti keong. Sampai sampai hari ini nota keuangan itu belum diserahkan kepada anggota DPR atau ruangan anggota DPR," kata Uchok, Jumat (10/8).

Seharusnya, tambah dia, sesuai Jadwal, nota keuangan itu sudah harus di tangan dan dibaca para anggota DPR agar dibaca anggota dewan. Menurutnya, hal itu supaya bisa antara pemahaman anggota dewan ketika SBY pidato menyampaikan nota tersebut bisa nyambung.

"Tapi memang Kementerian Keuangan itu, maunya gaji paling besar, tapi malas  melaksanakan tanggungjawab dengan cepat, dan tepat," kata Uchok.

Ia membeberkan, beberapa  proyek pengecatan itu sudah selesai proses  lelang. Meliputi, pekerjaan pengecatan batu koral, sikat lantai platfrom gedung nusantara DPR dengan alokasi anggaran sebesar Rp.123.453.000. Menurut dia, pemenang lelang ini  CV. MTH yang beralamat Basuki Rahmat Nomor 23 C, Kelurahaan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara.

Berikutnya, pekerjaan pengecatan dinding mozaik gedung nusantara DPR. Ia menjelaskan, alokasi anggaran yang akan dibuang sebesar Rp.162.619.600. Perusahaan yang akan mengerjakan proyek ini adalah PT. Bagas Jaya Sakti, yang beralamat Jalan Raya Centex Nomor 28 Ciracas. Berikutnya lagi, Uchok membeberkan, pemeliharaan Dome,archeam dan Listplank gedung nusantara DPR sebesar Rp.442.062.500 dari HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp.457.608.000.

Proyek ini dimenangkan oleh CV. MTH, Jalan Basuki Rahmat Nomor 23 C, Kelurahaan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara. Uchok menilai, dalam proyek pemeliharaan dome, archeam dan listplank gedung nusantara DPR ada kejanggalan. "Yaitu harga yang mahal dimenangkan, harga yang murah dikalahkan," sesalnya.

Dijelaskan dia, hal ini dilihat dari kemenangaan lelang oleh  CV. MTH dengan harga penawaran sebesar Rp442 juta."Padahal, ada tiga perusahaan yang lebih rendah penawarannya dari CV. MTH ini," katanya
.
Misalnya, dicontohkan dia,  PT.Tripel Eratama dengan penawaran Rp.402.644.000,  CV.Cipta Parimaha Mandiri Rp411.908.200, PT. Samoa Raya Rp416.427.000.
Dia menjelaskan, pada dasarnya pengecatan gedung DPR itu bertujuan agar rumah wakil rakyat itu bersih, mengkilat, dan enak dilihat. Tapi, tegasnya, semua ini  ternyata dicedarai dengan kejangalan dalam lelang yang dilaksanakan.

Padahal, rakyat mengharapkan dengan selesai pengecatan gedung DPR ini, DPR jadi indah, bersih, dan anggota DPR tidak  lagi melakukan pekerjaan korupsi, dimana pembahasan anggaran jadi terbuka kepada publik," tuntas Uchok. (boy/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Salip KPK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler