jpnn.com - “Mungkin saja bom tersebut berisi banyak besi di dalamnya. Kami kini menghilangkan peluru dan paku dari tubuh korban. Bom ini ditempatkan di tempat yang rendah,” terang George Velmahos yang bekerja di bagian trauma rumah sakit tersebut seperti dilansir Guardian.
Saat ini, rumah sakit tersebut merawat 176 pasien. Para korban tersebut menderita bermacam luka. Namun yang paling banyak ialah luka tubuh bagian bawah. Yang memprihatinkan, masih banyak korban yang berada dalam kondisi kritis di rumah sakit itu.
BACA JUGA: Amerika Juga Diteror Surat Beracun
Velmahos mengatakan, pihaknya sudah melakukan empat amputasi terhadap korban. Sebenarnya, masih ada dua korban lagi yang hendak diamputasi. Namun, para dokter masih bekerja keras untuk mempertahankan kaki dan tangan para korban tersebut agar tetap utuh.
American College of Emergency Physicians menyatakan, para korban tersebut akan mendapatkan perawatan maksimal, namun dengan “tanda” bahwa mereka sudah mengalami kejadian yang mematikan.
BACA JUGA: Ahli: Luka Korban Akan Memengaruhi Hubungan Personal dan Pekerjaan
“Sebagian besar dari korban terkena peluru, sebagian lainnya paku,” ungkap Velhamos. (jos/mas/jpnn)
BACA JUGA: Bom Boston Dirakit di Panci Masak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewas saat Menanti Ayah di Garis Finis
Redaktur : Tim Redaksi