Kerja Keras Tingkatkan Cadangan, Eksplorasi Emas hingga Mancanegara

Kamis, 29 Agustus 2013 – 08:14 WIB

jpnn.com - PRODUK emas masih jadi andalan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk mendongkrak pendapatan. Apalagi emas terbukti tahan terhadap krisis. Ketika nilai rupiah melemah terhadap dolas AS dan indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok, harga emas justru menanjak.

Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono mengatakan, perseroan sepanjang tahun ini bekerja keras meningkatkan cadangan emas. Eksplorasi tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tapi juga sampai ke mancanegara yaitu Myanmar. BUMN bidang pertambangan ini akan segera merealisasikan kegiatan eksplorasi di Myanmar.

BACA JUGA: Indeks Berbalik Arah

”Perseroan tengah mempersiapkan untuk memulai kegiatan eksplorasi di Myanmar dengan fokus pada komoditas emas, dan saat ini dalam proses perizinan untuk memulai eksplorasi,” kata Tri Hartono di Jakarta kemarin (28/8).

Di dalam negeri, eksplorasi emas dilakukan di wilayah Pegunungan Bintang, Papua. Antam saat ini tengah mengajukan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk dapat meneruskan kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut. Jika izin telah diperoleh, maka kegiatan eksplorasi akan dilanjutkan.

BACA JUGA: Beban Maskapai Meningkat, INACA Usul Kenaikan Tarif

Sedangkan aktivitas eksplorasi yang sudah berjalan sepanjang semester pertama tahun ini berada di Bujang dan Batulicin (Jambi), Pongkor dan Papandayan (Jawa Barat), serta Cibaliung (Banten). Jumlah cadangan dan sumber daya emas Antam per akhir Juni 2013 tercatat sebesar 9,5 juta dry metric ton (DMT).

”Jumlah itu naik 5 persen dibandingkan jumlah cadangan dan sumber daya emas pada akhir 2012 yang mencapai 9,0 juta DMT,” ujar Tri. Sedangkan untuk komoditas nikel, Antam meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya menjadi 855,9 juta wet metric ton (WMT), naik 4 persen dibandingkan jumlah pada akhir 2012 sebesar 825,2 juta WMT.

BACA JUGA: Indeks Berbalik Arah

Jumlah cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir Juni 2013 tercatat 546,8 juta WMT, naik 15 persen dibandingkan cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir 2012 yang mencapai 473,9 juta WMT.

Eksplorasi nikel dilakukan di daerah Buli (Maluku Utara), Lasolo, Lalindu, Mandiodo dan Tapunopaka, (Sulawesi Tenggara), dan Pulau Gag (Papua Barat). Sementara eksplorasi bauksit dilaksanakan di Kalimantan Barat, yakni di daerah Mempawah, Landak, Tayan, dan Munggu Pasir. ”Total biaya tidak diaudit untuk aktivitas eksplorasi selama semester pertama 2013 mencapai Rp 105,05 miliar,” pungkas Tri. (dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ANTAM Incar Emas di Myanmar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler