ANTAM Incar Emas di Myanmar

Rabu, 28 Agustus 2013 – 13:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT ANTAM berhasil meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya komoditas emas, nikel dan bauksit pada semester I 2013 hasil kegiatan eksplorasi perseroan.  Corporate Secretary Division Head ANTAM Tri Hartono mengungkapkan, jumlah cadangan dan sumber daya emas milik perseroan per akhir Juni 2013 tercatat sebesar 9,5 juta dry metric ton (dmt).

"Naik lima persen dibandingkan jumlah cadangan dan sumber daya emas pada akhir tahun 2012 yang mencapai 9,0 juta dmt," ujar Tri di Jakarta, Rabu (28/8).

BACA JUGA: Honda Rekrut 5.000 Karyawan

Sementara untuk komoditas nikel, ANTAM meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya menjadi 855,9 juta wet metric ton (wmt). Jumlah ini naik 4 persen dibandingkan jumlah pada akhir tahun 2012 sebesar 825,2 juta wmt. Sedangkan jumlah cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir Juni 2013 tercatat 546,8 juta wmt, atau naik 15 persen dibandingkan cadangan dan sumber daya bauksit pada akhir tahun 2012 yang mencapai 473,9 juta wmt.

Selain kegiatan eksplorasi di Indonesia, Antam juga tengah mempersiapkan kegiatan eksplorasi di Myanmar dengan fokus pada komoditas emas. "Saat ini sedang dalam proses perijinan untuk memulai eksplorasi di Myanmar. Kita tunggu saja," terangnya.

BACA JUGA: Bantu PMI, Garuda Gandeng Kadin

Tri menambahkan, untuk aktivitas eksplorasi pada semester I 2013, fokus ANTAM adalah pada komoditas utama perseroan yang terdiri dari nikel, emas, bauksit, dan juga mineral industri lainnya seperti batubara dan zirkon. "Total biaya tidak diaudit untuk aktivitas eksplorasi selama semester I 2013 mencapai Rp 105,05 miliar," katanya.

Selama semester I 2013, ANTAM melakukan aktivitas eksplorasi emas di prospek Bujang dan Batulicin di Jambi, Pongkor dan Papandayan di Jawa Barat, serta di Cibaliung, Banten. Terkait dengan eksplorasi emas di wilayah Pegunungan Bintang, Papua, saat ini ANTAM tengah mengajukan ijin pinjam pakai kawasan hutan untuk dapat meneruskan kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut. Bila nantinya ijin telah dikantongi, maka kegiatan eksplorasi akan dilanjutkan.

BACA JUGA: Citilink Tambah Frekuensi Terbang ke 3 Bandara Padat

Sementara untuk eksplorasi nikel dilakukan di daerah Buli di Maluku Utara, Lasolo, Lalindu,Mandiodo dan Tapunopaka di Sulawesi Tenggara, serta Pulau Gag di Papua Barat. Adapun eksplorasi bauksit dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Barat, yakni di daerah Mempawah, Landak, Tayan dan Munggu Pasir. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingatkan Program Tambah Daya Gratis Tinggal 4 Hari Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler