jpnn.com, JAKARTA - Pulihnya kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat membuktikan bahwa kinerja Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahyono sukses melakukan konsolidasi keamanan.
Baik itu dalam konteks sinergi antaran TNI dan Polri ataupun kekuatan civil society di Papua dan Jakarta.
BACA JUGA: Kritik Keras Kontras terkait Penetapan Veronica Koman Sebagai Tersangka
BACA JUGA : Densus 88 Bergerak ke Papua, Telisik Kemungkinan ISIS Terlibat Kerusuhan
Keputusan Panglima TNI dan Kapolri untuk berkantor di Papua tentunya diambil dengan perhitungan matang dan terukur, bahkan Panglima memberi kesan kehadiran militer di Papua bukan semata - mata melakukan upaya militeristik seperti yang dituduhkan berberapa pihak.
BACA JUGA: Habib Rizieq Tidak Ikhlas Papua Lepas dari Indonesia
"Panglima suskses melakukan pendekatan dialogis, dia dan Kapolri membuka ruang dialog dengan masyarakat Papua dan itu dibuktikan dengan mengundang para tokoh masyarakat Papua dimulai dihari pertama mereka berkantor disana," ujar Pengamat Kebijakan Publik Universitas Bung Karno, Cecep Handoko dalam keterangan persnya hari ini.
Cecep berpandangan sudah sepantasnya publik mengapresiasi langkah Panglima TNI, dirinya tidak sependapat dengan beberapa pihak yang menganggap Panglima lemah dalam penangan kerusuhan Papua.
BACA JUGA: Wuiihh, Kanal Penyebar Hoaks tentang Papua Berasal dari 20 Negara
"Saya berpendapat kepemimpinan Panglima saat ini memang berbeda terkesan kalem tapi pasti, menilai kinerja Panglima harus dilihat secara menyeluruh bukan hanya sebatas soal Papua hari ini saja," jelasnya.
BACA JUGA : Andai TNI dan Polri Lelet, Papua Bakal Semakin Mencekam
Dia menyatakan memang tidak menafikan bahwa peristiwa Papua menunjukan ada kelemahan intelijen melakukan deteksi dini seperti BIN.
"Baca saja UU Intelejen disitu nanti masyarakat mengerti kewenangan dan batasan lembaga dan aparatur Intelijen. publik akan mengerti lembaga yang mana yang kewenangannya lebih luas. Saya menduga pihak-pihak yang sinis terhadap kinerja Panglima punya misi politis, " tegasnya.
Namun, lebih dari itu Cecep mengatakan, yang diperlukan Indonesia hari ini adalah konsolidasi sosial dan politik, hal itu akan terwujud jika semuafihak bisa saling memahami dan bersinergi.
"Tantangan kita hari ini adalah soal persatuan dan kesatuan itu akan rusak oleh intrik politik, semunya meski peka jangan sampai ada konflik didalam konflik. kasian bangsa ini, " tutupnya. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Gembira untuk Warga Papua dari Menkominfo
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan