jpnn.com, JAKARTA - Staf Ahli Kementerian Koordinator Perekonomian Edi Prio Pambudi, mengatakan Jepang selalu menjadi strategic partner bagi Indonesia. Nilai perdagangan bilateral kedua negara pada 2019 naik menjadi USD 31,5 miliar.
"Jepang salah tujuan favorit ekspor Indonesia,” kata Edi dalam seminar bertajuk "Inspiring the World: An International Cooperation Framework of Indonesia and Japan towards 2045” yang digelar Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia bersama Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakarta, Rabu (12/2).
BACA JUGA: Langkah Jokowi Tingkatkan Mutu Vokasi Dinilai Tepat untuk Bangun SDM Handal
Pada 2019, ekspor Indonesia ke Jepang mencapai USD 15,9 miliar. Sedangkan impor Indonesia dari Jepang sekitar USD 15,6 miliar.
Jepang juga merupakan negara dengan nilai investasi terbesar ketiga di Indonesia. Tahun lalu, total investasi asing Jepang ke Indonesia mencapai USD 4,3 miliar.
BACA JUGA: Link and Match Dunia Vokasi Perlu Kompetensi dan Koordinasi Sinergis
Dalam satu dekade terakhir investasi Jepang di Indonesia naik enam kali lipat. Edi optimistis kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang akan semakin optimal ke depan.
"Progres dari negosiasi free trade agreement (FTA) akan menjadi momentum kedua negara untuk memperluas kerja sama ekonomi," katanya.
BACA JUGA: Ciptakan Solusi Bersama, Fasilitas KITE Siap Pacu Ekspor Indonesia
Menurut Edi, kerja sama ekonomi kedua negara secara intensif bisa dibangun melalui pengembangan teknologi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan Infrastruktur. Saat ini Indonesia membuka kesempatan kerja sama dalam training dan pengembangan SDM melalui program vokasi terutama dalam menghadapi era 4.0.
“Jepang bisa melalui privat sector, maupun negara bisa memperluas partisipasinya untuk penguatan human capital kita,” kata Edi lagi.
Rektor Universitas Indonesia Profesor Ari Kuncoro, menyoroti sisi sumber daya manusia (SDM), bonus demografi, dan kemajuan teknologi. Ari mengatakan pentingnya kerja sama Indonesia Jepang dalam pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.
Untuk kerja sama pendidikan tinggi antara lain untuk peningkatan kolaborasi pendanaan penelitian dam reformasi regulasi untuk merampingkan prosedur untuk kolaborasi penelitian.
“Juga mencari peluang bersama untuk meningkatkan ketrampilan penelitian,” kata Ari.
Peluang lainnya adalah membuat portal penelitian untuk menghubungkan peneliti Jepang dan Indonesia, dan mempromosikan kekuatan, minat masing-masing, serta menjadi repositori penelitian kolaboratif. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad