INDRAMAYU - Tim investigasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menghitung lebih dari 800 unit kios dan los di Pasar Induk Jatibarang, Indramayu, yang hangus dilalap jago merah. Kerugian ditaksir mencapai Rp 25 miliar.
"Kerugian ini tentu belum termasuk dengan dampak turunan lainnya seperti berhentinya aktifitas ekonomi para korban dan beberapa pihak yang menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung dari aktifitas ekonomi di pasar tersebut," jelas Wasekjend DPP IKAPPI, Miftahuddin dalam keterangan persnya yang diterima Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN), Minggu (31/8).
Kemarin, tim investigasi DPP IKAPPI didamping jajaran pengurus IKAPPI Jawa Barat dan Indramayu mengunjungi lokasi kebakaran di pasar Jatibarang.
BACA JUGA: Pemko Harus Siapkan Ribuan Komputer untuk Tes CPNS
Menurut Mifhtahuddin, kunjungan tersebut guna mendalami fakta-fakta kebakaran dan menggali informasi secara langsung dari para pedagang korban kebakaran dan beberapa saksi mata.
Ia melanjutkan, tim investigasi IKAPPI dalam beberapa hari kedepan tetap akan menggali bukti-bukti tambahan untuk memperkuat kesimpulan awal penyebab kebakaran. Namun IKAPPI juga meminta kepada pihak kepolisian untuk turut serta segera melakukan investigasi agar penyebab kebakaran dapat di ketahui bersama.
BACA JUGA: Siapkan Rp 100 Miliar untuk Atasi Banjir di Bekasi
IKAPPI juga meminta kepada Pemerintah Daerah Indramayu agar sesegera mungkin melakukan langkah-langkah strategis sehingga para pedagang yang menjadi korban kebakaran dapat secepatnya berdagang kembali.
Salah satunya dengan menyiapkan tempat relokasi sementara bagi para korban, pendataan jumlah korban dan kerugian dari masing masing pedagang, serta memberikan bantuan permodalan.
BACA JUGA: Dua Anak, Menantu, dan Keponakan Dilantik Jadi Dewan
"Jangan biarkan para pedagang terombang ambing nasibnya," pintanya.
Pihaknya mengingatkan, apabila Pemda Indramayu abai atas hal ini, pastinya akan menimbulkan masalah baru yang tentu akan semakin merugikan pedagang korban kebakaran.
"Yang pasti DPP IKAPPI akan terus memantau permasalahan ini dan tidak akan tinggal diam," demikian Miftahuddin. (wid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berau Terima Puluhan Guru SM3T
Redaktur : Tim Redaksi