jpnn.com, DEPOK - Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni yakin Polri bisa segera mengungkap dalang kerusuhan di Rutan Mako Brimob Polri, Depok, Jawa Barat.
Sahroni percaya Polri tak akan menutupi dan akan segera mengumumkan kronologis, motif maupun jumlah korban dalam peristiwa tersebut.
BACA JUGA: Rusuh di Rutan Mako Brimob, Banyak yang Tanya Kondisi Ahok
"Saya yakin Polri akan segera menuntaskan kasus ini dan mengumumkan ke publik mengenai semua hal menyangkut kerusuhan ini, termasuk penyebab dan jumlah korban jiwa,” kata Sahroni, Rabu (9/5).
Politikus Partai Nasdem itu meminta masyarakat tidak langsung percaya dengan berbagai informasi yang beredar di media sosial. Informasi yang diterima harus disaring terlebih dahulu. Karena itu, Sahroni mengingatkan Polri harus bergerak cepat dalam penanganan kasus ini untuk mencegah semakin banyaknya informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
BACA JUGA: Rusuh di Mako Brimob, Tahanan di Polda Kumandangkan Takbir
Jangan sampai masyarakat termakan informasi salah hingga terprovokasi sehingga berdampak pada lunturnya kepercayaan terhadap Polri. "Percayakan kepada kepolisian," tegasnya.
Sahroni mengingatkan adanya klaim dari ISIS yang mengaku mendalangi kerusuhan ini melalui aplikasi media sosial. Jika memang pernyataan itu memiliki korelasi dengan kerusuhan di Rutan Brimob, maka Polri dan pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap pengamanan tahanan, khususnya yang terlibat dalam kasus terorisme.
BACA JUGA: Polri Sebut Pemicu Kerusuhan di Mako Brimob Cuma soal Sepele
Sebaliknya, kata dia, bila tak berkaitan dengan ISIS, Polri harus segera menginformasikan kebenarannya secara detail agar publik tidak termakan hasutan.
Lebih lanjut Sahroni juga menilai pentingnya evaluasi pengamanan di berbagai rutan, termasuk di Rutan Mako Brimob. Kerusuhan di lokasi ini diketahui bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya insiden keributan juga terjadi di rumah tahanan yang lekat dengan kasus terorisme ini pada 11 November 2017 silam. Keributan ketika itu bermula saat petugas Densus 88 melakukan sweeping di sel-sel narapidana dan menyita sejumlah ponsel.
“Peristiwa kedua yang berlangsung dini hari mempertegas pentingnya dilakukan evaluasi pengamanan, apakah jumlah personel yang menjaga di rutan di tambah atau perlunya dilakukan langkah lain,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terbaru dari Mako Brimob: Masih Ada Polisi Disandera
Redaktur & Reporter : Boy