Kerusuhan di Mako Brimob: Komisi III Bakal Cecar Polri

Kamis, 10 Mei 2018 – 13:04 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy. Foto: dokumentasi pribadi Aboe Bakar for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy turut berduka cita atas wafatnya lima anggota Polri akibat kerusuhan di Rutan Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Komisi III DPR mengapresiasi tingginya pengabdian mereka kepada negara.

"Institusi Polri perlu memperhatikan keluarga mereka yang ditinggalkan, harus ada dukungan baik secara moril maupun materil," kata Aboe, Kamis (10/5).

BACA JUGA: 5 Polisi Gugur di Mako Brimob Dieksekusi dengan Cara Begini

Seharusnya, Aboe mengatakan, jatuhnya banyak korban seperti ini dapat dicegah, apalagi instalasi rutan berada di lingkungan Markas Komando Brimob. Logikanya, ujar dia, ini wilayah dengan tingkat keamanan yang cukup tinggi.

"Tentunya hal itu sangat diingat oleh publik karena hal itu yang dijadikan alasan untuk tetap menempatkan Ahok di sana," ujarnya.

BACA JUGA: 155 Napiter Mako Brimob Dikirim ke Nusakambangan

Menurut Aboe, Polri tentu harus memberikan penjelasan secara khusus kepada Komisi III DPR sebagai bentuk fungsi pengawasan.

Dia menambahkan akan lebih baik jika kemudian Polri juga memberikan penjelasan ke publik berkaitan dengan berbagai berita yang beredar.

BACA JUGA: 145 Napi Teroris di Mako Brimob Dipindahkan ke Nusakambangan

Misalnya, ujar dia, jasad para korban yang tidak diizinkan untuk dilihat oleh keluarga, adanya kabar bahwa para napi menggunakan senjata M16 lisensi dari Filipina, serta mengapa para napi bisa melakukan live streaming dari dalam lapas.

"Dengan klarifikasi yang jelas, diharapkan akan bisa menangkal kabar hoaks yang beredar di masyarakat," ungkapnya.

Aboe melanjufkan Menkumham Yasonna Laoly juga perlu mengevaluasi keberadaan rutan di Mako Brimob tersebut. Jika memang kondisinya tidak menjamin keamanan, akan lebih baik jika para napi terorisme di tempatkan di Nusakambangan.

Jika perlu dievaluasi secara menyeluruh mengenai keberadaan rutan tersebut, apakah memang masih layak untuk dipertahankan apa tidak.

Jika memang sudah tidak dibutuhkan, bisa saja tidak dibuka kembali. "Toh, saat ini semua penghuninya sudah dipindahkan," tegas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 145 Napiter Mako Brimob Menyerah Tanpa Syarat, 10 Diserbu


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler