jpnn.com - Kekerasan terjadi di Kota Alugama dan Beruwala, Sri Lanka Selatan, Minggu (15/6) malam. Bodu Bala Sena (BBS) yang menjadi kelompok Budhis garis keras menyerang masjid dan rumah warga muslim.
Seperti yang dilansir Voa Indonesia dari sebuah surat kabar Sri Lanka, Selasa (17/6) menyebutkan, penyerangan ini mengakibatkan tiga muslim tewas dan melukai 75 orang di Sri Lanka Selatan.
BACA JUGA: Bapak Bunuh Anak Sendiri Gara-gara Keranjingan K-Pop
Penyerangan ini diduga dipicu oleh pertikaian antara kelompok BBS dengan Muslim setempat. Hingga akhirnya, BBS melakukan rapat akbar dengan merencanakan penyerangan tersebut.
Sejumlah saksi mengatakan para pendukung BBS membakar sejumlah rumah dan menyerang masjid-masjid. Untuk menghindari kerusuhan ini meluas, pihak berwenang memberlakukan jam malam di kawasan yang populer di kalangan turis itu.
BACA JUGA: Ibu dan Istri Nelson Mandela Bakar Pakaian Hitam
Sementara itu, Menteri Kehakiman Sri Lanka Rauf Hakeem menuduh pemerintahnya sendiri melakukan pembiaran kerusuhan itu hingga jatuhnya korban. Kata dia, tidak langkah nyata untuk melakukan pencegahan.
Rauf mengatakan pihak berwenang membiarkan BBS melangsungkan pertemuan tanpa menyediakan pengamanan tambahan bagi warga Muslim.
BACA JUGA: Paedofil di Bangladesh Berkedok Penulis
BBS yang telah terlibat dalam usaha anti-Muslim dikabarkan mendapat dukungan pemerintah. Bahkan disebutkan banyak di antara mereka yang terlibat dalam kekerasan terhadap Muslim dan penganut ajaran Kristen tidak dihukum.
Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa berjanji akan melakukan tindakan. Ia telah memerintahkan aparatnya melakukan penyelidikan atas kekerasan itu dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.
Pemerintah Sri Lanka sendiri mendapat sorotan tajam atas insiden kekekerasan yang hingga saat ini belum juga berakhir. Kelompok minoritas tak pernah mendapatkan jaminan rasa aman setelah perang saudara yang berlangsung hampir tiga dekade berakhir.
Perang saudara itu berakhir pada Mei 2009 yang ditandai dengan kekalahan yang diderita kelompok pemberontak Macan Tamil. Militer maupun Macan Tamil dianggap telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuduh Hamas Dalangi Penculikan, Israel Tangkap 80 Warga Palestina
Redaktur : Tim Redaksi