Kerusuhan Etnis Kembali Landa Myanmar

Rabu, 01 Mei 2013 – 06:55 WIB
YANGON--Aparat Kepolisian Myanmar melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan kerumunan massa setelah merusak masjid dan toko di wilayah Oakkan.

Kerusuhan  terjadi di kota kecil Oakkan, sekitar 100 kilometer (60 mil) utara Yangon, setelah seorang wanita dituduh sengaja menabrak biarawan muda yang tengah meminta sedekah di jalanan.

"Menurut informasi yang diterima oleh Kepolisian Myanmar, sebuah masjid dan toko-toko terdekat diserang massa Budha. Polisi harus menembakkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa," kata Ye Htut dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, seperti dilansir asiaone, Selasa (30/4).

Beberapa toko muslim dihancurkan tetapi tidak ada bangunan yang dibakar. "Ada beberapa serangan ke masjid dengan melemparkan batu," kata seorang pejabat polisi kepada AFP.

Setidaknya 43 orang tewas dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal pada Maret lalu setelah terjadi penyerangan besar-besaran terhadap masyarakat muslim. Kejadian ini dipicu oleh pertengkaran antara pemilik toko emas muslim dan pelanggannya Budha di kota pusat Meiktila.

Beberapa biksu yang terlibat dalam kerusuhan berada di belakang kampanye nasionalistik menyerukan untuk memboikot toko-toko milik Muslim. Kerusuhan ini telah menyulut ketegangan agama yang mendalam. Tahun lalu sekitar 200 orang tewas dalam bentrokan antara umat Buddha dan Muslim Rohingya - kelompok minoritas yang dimusuhi masyarakat Burma karena menganggap mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh.

Sementara Rohingya yang digambarkan PBB sebagai salah satu golongan minoritas yang paling teraniaya telah lama ditolak atas kewarganegaraan Myanmar.
Human Rights Watch pekan lalu menuduh pemerintah Myanmar terlibat dalam "pembersihan etnis" di Rakhine meski akhirnya dibantah pemerintah. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Gunakan Robot Ular untuk Selamatkan Korban Bencana

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler