Kerusuhan SARA Pecah di India, PBNU: Mayoritas Muslim Harus Jadi Teladan

Jumat, 28 Februari 2020 – 23:41 WIB
Robikin Emhas. Foto: jawapos

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas meminta publik khususnya umat muslim, tidak mudah terpancing informasi sesat berkaitan dengan kabar kerusuhan yang terjadi di India. Robinin meminta umat muslim menunjukkan kaum beradab menyikapi informasi dari India.

"Sebagai mayoritas muslim, sebagai warga Indonesia, harus memberi tauladan. Jangan ada yang terprovokasi. Tidak boleh terpancing. Tunjukkan sebagai umat yang beradab, bangsa yang berbudaya," kata Robikin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/2).

BACA JUGA: Tokoh Muda Partai Golkar Prihatin Atas Insiden Kerusuhan di India

Robikin meminta umat muslim tidak menelan mentah-mentah informasi dari media sosial. Setidaknya, umat muslim perlu melakukan tabayun setelah menerima informasi berkaitan dengan kerusuhan di India.

"Saya ingatkan juga, waspadai hoaks. Biasakan tabayun, check and recheck. Jangan telan mentah-mentah apa yang beredar di laman sosial media," ucap dia.

BACA JUGA: Dubes India Klaim Banyak Berita Palsu soal Kerusuhan di New Delhi

Sebelumnya, Duta Besar India untuk Indonesia Sri Pradeep Kumar Rawat menjelaskan tentang kondisi terkini negaranya setelah muncul kabar terjadi kerusuhan yang melibatkan mayoritas dan minoritas di India. Menurut dia, India dalam situasi yang damai. Tidak seperti kabar yang beredar belakangan ini.

Pradeep mengungkapkan itu setelah bertemu Menko Polhukam Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (28/2).

BACA JUGA: Menyikapi Kerusuhan di India, FPI, GNPF dan PA 212 Mau Turun ke Jalan

"India sangat damai dan sampai sekarang situasi di India masih aman," kata Pradeep, Jumat.

Pradeep berharap rakyat Indonesia tidak mudah mempercayai informasi sesat terkait kondisi India. Dia meminta rakyat Indonesia lebih mendengarkan informasi resmi yang telah disampaikan pemerintah India.

"Tentunya kami menyarankan kepada sahabat-sahabat kami untuk tidak percaya pada berita palsu yang disesatkan kepentingan pribadi yang mencoba mengganggu jalinan kemajemukan negara kami. Sebagaimana diketahui, India dan Indonesia meyakini Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi landasan bersama," ucap dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler