"Jangan sampai ibadah haji mentolerir pelayanan yang tidak manusiawi. Argumentasi keharusan untuk jamaah haji sabar karena sedang beribadah yang selalu ditekankan oleh penyelenggara haji tidak selamanya benar, karena sikap tersebut sangat spekulatif," kata Eva Kusuma Sundari dalam acara Dialektika Demokrasi bertema "Evaluasi Haji, Masalah Klasik Yang Selalu Terulang", di gedung DPR, Senayan Jakarta Kamis (8/11).
Dikatakan Eva, sikap sabar yang berlebihan sebagaimana yang dipertontonkan oleh jamaah haji Indonesia diberbagai tempat di Arab Saudi sudah menjurus kepada prilaku orang-orang bodoh.
"Sikap sabar jamaah haji Indonesia dianggap sebagai sebuah kebodohan sebagaimana yang diperlihatkan oleh jamaah haji Indonesia asal Pulau Jawa," tegas politisi PDI Perjuangan itu. Sementara jamaah haji dari luar Pulau Jawa, terlihat lebih kritis dalam menyikapi pelayanan penyelenggara haji.
Eva menilai aneh tindakan Kementerian Agama yang selalu menyebar kuiseoner untuk menyimpulkan tingkat kepuasan terhadap pelayanan Haji Indonesia tanpa standar yang jelas.
"Mestinya, alat ukurnya jelas dan yang diukur juga harus jelas. Kuiseoner yang disebar oleh Kemenag tidak jelas alat ukur dan apa yang diukur," tegas Eva.
Karena itu, Eva Kusuma Sundari mendesak komoditisasi terhadap ibadah haji harus segera dihentikan karena sudah sangat membahayakan faktor keselamatan jamaah haji Indonesia dalam melaksanakan ibadah. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gamawan Fauzi Batal Mundur
Redaktur : Tim Redaksi