jpnn.com - SAMARINDA - Jajaran Polsekta Sungai Kunjang menemukan beberapa fakta baru saat polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap kasus pembunuhan dan pemerkosaan anak kandung pelaku Sadriansyah alias Upik (42). Saat olah TKP tersebut Ru (35), istri pelaku, sempat mengatakan suaminya kerap berubah perangai.
"Di luar (rumah) tenang, tapi di rumah dia berubah jadi beringas," terangnya.
BACA JUGA: Pasangan Ini Digerebek Sedang Asyik Berduaan Sehabis Konsumsi Sabu-sabu
Dari pengakuannya, Ru pernah berusaha melindungi anaknya dari kebejatan sang suami. Namun, hasilnya malah Ru yang jadi korban pelampiasan kemarahan Upik. Diketahui, selain memperkosa Mawar (15), Upik juga membunuh empat anaknya yang masih bayi. Berlangsung sejak 1997–2008.
Keempat anaknya yang dibunuh Upik adalah Santi Purwasih usia sebulan (1997), Saparudin usia dua bulan (1998), Marhat usia tiga bulan (2001), dan Syahrul usia empat bulan (2008). Dari pengakuannya, Upik membunuh keempat buah hatinya tersebut lantaran tidak tahan dengan suara tangis mereka.
BACA JUGA: Pembunuh Istri Jalani Tes Urin dan Psikologis
Nah, Mawar bisa lolos dari aksi bengis sang ayah karena saat bayi dalam pengawasan bidan. "Waktu kecil, dia (Mawar) juga rewel karena sering sakit-sakitan," ucapnya. Seperti disebut tadi, kalau ada orang lain, Upik akan bersikap baik. Ru menuturkan, suaminya tidak berani macam-macam.
Sementara itu, Suhartoni, warga sekitar mengatakan, kalau kasus itu tidak terungkap, mereka tidak akan tahu kalau tetangganya tersebut melakukan pembunuhan. "Kami sih tahunya anaknya meninggal karena sakit," terang dia.
BACA JUGA: Waduh... PNS Daerah Ini Banyak Kecanduan Narkoba
Prosesi pemakaman pun berjalan seperti biasa. Para tetangga berpikir anak-anak yang meninggal tersebut sakit karena kekurangan gizi. "Dari fisik, mereka semua kurus," terangnya. Ditanya apakah akan menerima kembali Upik bila sudah bebas, warga Jalan Padat Karya, Loa Bakung, itu enggan menjawab.
Sementara itu, Kapolsekta Sungai Kunjang Kompol Siswantoro mengatakan, olah TKP kemarin hanya untuk mencocokkan hasil pemeriksaan dan posisi di TKP. "Sementara belum ada perkembangan terbaru sampai autopsi terhadap jasad korban pada Kamis pekan depan," tuturnya kepada awak media.
Makam yang akan dibongkar adalah Syahrul, anak yang terakhir Upik bunuh. Diketahui, Syahrul dibunuh sang ayah dengan ditenggelamkan dalam drum dan dicekoki minyak jelantah hingga meregang nyawa.
Karena aksinya tersebut, Upik dijerat pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-Undang (UU) 35/2014 penyempurnaan UU 23/ 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman kurungan penjara 15 tahun. (*/fch/er/k8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Sipir Nusakambagan Kok Nyambinya Kerja Ini, Ya Ditangkap Polisi
Redaktur : Tim Redaksi