Kesaksian Sopir Pengantar Cewek Bule Pembuang Bayi di Bali

Rabu, 21 November 2018 – 21:42 WIB
Warga negara AS Nicole Joan saat dirawat di UGD RS Bali Mandara. Foto: istimewa for Radar Bali

jpnn.com, DENPASAR - Seorang cewek Amerika Serikat (AS) bernama Nicole Joan menggegerkan warga di kawasan Sanur, Bali gara-gara membuang bayinya sendiri dari dalam mobil pada Senin (19/11) malam. Nahas, bayi umur dua bulan bernama Arya Rose itu tak tertolong.

Salah satu saksi dalam kasus itu adalah Wayan Siaja (37), warga Banjar Dangin Labak Singakerta di Ubud, Gianyar. Siaja sudah sejak empat bulan lalu menjadi sopir bagi Nicole.

BACA JUGA: Bayi Bule Dibuang Ibunya di Bali Tak Tertolong Lagi

Siaja menuturkan, dirinya semula dihubungi oleh iparnya yang bernama I Made Arimbawa (47) untuk urusan pekerjaan. Arimbawa meminta Siaja menjadi sopir bagi Nicole yang datang bersama kedua orang tuanya.

“Saya ini sering antar jemput tamu. Jadi saya dikontrak untuk mengantar jemputnya sejak menginjakkan kaki di Bali sejak empat bulan lalu,” beber Siaja kepada Radar Bali.

BACA JUGA: Penjelasan Polisi soal Cewek Bule Buang Bayi di Bali

Selanjutnya, Nicole dan orang tuanya menyewa penginapan di Jalan Pacekan nomor 13 Panestanan, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar. Sedangkan Siaja menjadi sopir bagi keluarga itu.

Sejak tiba di Pulau Dewata, Nicole tampak seperti dalam kondisi tertekan. Seingat Siaja, cewek asal California itu saat tiba di Bali sudah dalam kondisi berbadan dua dan sering dimarahi oleh orang tuanya.

BACA JUGA: Ada Cewek Bule Buang Bayi dari Atas Mobil di Jalanan Sanur

“Dia diduga dihamili oleh bule di negaranya. Apakah prianya tidak bertanggung jawab atau orang tua tidak setuju (cinta terlarang, red), saya tidak begitu tahu, tapi sesekali korban dimarahi dalam mobil,” papar Siaja.

Setelah sekitar 10 hari berada di Bali, kedua orang tua Nicole pulang ke AS. Sedangkan cewek bule itu tetap tinggal di Ubud.

Singkat cerita sekitar dua bulan lalu, Nicole melahirkan anaknya. Siaja pula yang membawanya ke Klinik Bumi Sehat di Nyuh Kuning, Ubud, Gianyar.

Namun, lantaran bayi di kandungan dalam kondisi sungsang, Nicole lantas dirujuk ke RS Ari Canti Mas, Ubud untuk menjalani operasi sesar.

Siaja mengaku pernah bertanya ke Nocole mengapa ayah si jabang bayi tak datang ke Bali. Namun, kata Siaja. saat itu Nicole justru tersenyum dan menggerakkan alis matanya seolah memberi isyarat bahwa keberadannya di Bali karena diasingkan agar tak ada pihak lain di negerinya yang tahu dia hamil.

Nicole, kata Siaja, pernah mengaku menyembunyikan kehamilannya. “Setelah bersalin, kesehariannya normal kok,” tutur Siaja.

Namun, beberapa hari terakhir ini Nicole terkesan cemberut dan kerap marah-marah ketika ditelepon. Bahkan, Siaja sempat mendengar Nicole dalam pembicaraan per telepon merasa malu karena melahirkan anak tanpa bapak.

“Karena bahasa itulah dugaanku selama ini benar mengarah ke sana. Diduga pacarnya tidak bertanggung jawab,” kata Siaja.

Hingga akhirnya pada Senin (19/11) pagi, Siaja ditelepon Nicole untuk mengantarnya ke agen perjalanan di Bali. Nicole beralasan hendak mencari tiket pulang ke negerinya.

Siaja pun menuruti permintaan Nicole. Setelah selesai membeli tiket, Nicole dan bayinya lantas meminta diantar ke Bandara Ngurah Rai.

“Di terminal keberangkatan internasional, Nicole seperti kebingungan,” ujar Siaja.

Siaja sebenarnya sudah sampai rumahnya di Ubud. Namun, Nicole tiba-tiba menghubungi Siaja sekitar pukul 14.30 dan meminta dijemput di Bandara Ngurah Rai dengan alasan tiketnya bermasalah.

Siaja lantas bergerak cekatan dari Ubud menuju Bandara Ngurah Rai. Begitu Siaja tiba di Bandara Ngurah Rai, Nicole langsung masuk ke mobil.

Dalam perjalanan pulang ke arah Gianyar, tiba-tiba Nicole terlihat histeris saat melintas di perempatan Serangan. Nicole meminta diantar lagi ke bandara.

Siaja lantas balik arah dan mengantar Nicole ke bandara. “Sampainya di bandara sekitar pukul 18.00, Nicole turun dan berjalan menuju ke terminal keberangkatan. Tapi, lupa bawa koper, jadi mau tidak mau saya harus tunggu,” bebernya.

Sampai 20.00, Nicole tak kunjung nongol. Siaja pun terpaksa ia turun membawa koper dan mencari Nicole.

Kurang lebih 30 menit mencari, Siaja akhirnya bertemu Nicole. Tapi, saat itu Nicole terlihat kebingungan dan meminta diantar lagi ke penginapannya di Ubud.

Sedangkan bayi di gendongan Nicole tampak rewel. “Ya, anaknya terus menagis,” kata Siaja.

Saat perjalanan pulang ke Ubud, Nicole meminta Siaja mematikan AC. Selanjutnya Nicole membuka jendela saat melintas di kawasan Danau Tempe, Sanur, tepatnya di depan Kimia Farma Denpasar Selatan.

“Saat itulah diduga bayinya di buang. Sebab seingat saya anaknya sudah tidak menangis lagi ketika dia menurunkan kaca,” bebernya.

Siaja baru tersadar setelah kurang lebih 1 kilometer dari tempat Nicole membuang bayinya. Beruntung mobil di belakang tidak melindas bayi nahas itu.

“Aku mengira anaknya ada di dalam mobil, ternyata itu tadi dilempar secara diam-diam dari jendela,” kata Siaja.

Akhirnya Siaja menghubungi polisi. “Polisi tiba dan ikut menenangkan tamu (Nicole, red) yang saat itu ngamuk-ngamuk sambil teriak-teriak,” tambahnya.(rb/dre/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayo Ngaku, Siapa Naik Motor Meraba Alat Vital Mbak Ayu?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler