jpnn.com - TAPTENG - Sakit hati lantaran ayahnya diisukan sebagai tukang santet, Hendrik Marbun (33), nekad membacok sepupunya Rinto Simanullang (34), hingga kritis, Minggu (23/2) sekira pukul 21.30 WIB.
Pasca kejadian, warga Desa PO Simargarap I, Kecamatan Pasaribu Tobing, Tapteng itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena banyak mengalami pendarahan.
BACA JUGA: Disiksa Ibu Kandung, Kakak-adik Masuk RS
Informasi dihimpun Metro Tapanuli (Grup JPNN), kejadian naas itu terjadi ketika Rinto sedang berjalan kaki pulang dari warung tuak tak jauh dari kediamannya.
Diduga sudah terbakar emosi, Hendrik yang sudah mengintai langsung melayangkan parang ke arah Rinto sebanyak dua kali. Tebasan pertama mengenai kepala belakang Rinto, dan tebasan kedua mengenai kedua pergelangan tangan saat Rinto mencoba menangkis sabitan parang dari Hendrik.
BACA JUGA: Sindikat Penggelapan Kontainer Dibekuk
Beruntung warga yang ramai di warung tersebut langsung melerai pertikaian itu. Hendrik pun diamankan. Sedangkan Rinto dengan bersimbah darah langsung dilarikan ke rumah bidan di desa itu. Namun karena luka yang dialami Rinto cukup serius, bidan bersama keluarga langsung melarikan Rinto ke RSUD FL Tobing Sibolga.
Hendrik sendiri kepada penyidik Polsek Sorkam mengakui telah membacok Rinto dengan menggunakan parang. Tindakan itu dia lakukan lantaran tak terima ayahnya disebut seorang parula-ula. Karena informasi yang ia dengar, Rinto lah penyebar fitnah dengan menyebut ayahnya sebagai tukang santet.
BACA JUGA: Kasus Situs Porno Deden Libatkan Anak Usia 11 Tahun
“Ada informasi, katanya Rinto lah yang menebar fitnah bahwa ayahku parula-ula,” kata Hendrik yang sudah diamankan di Mapolsek Sorkam sejak Minggu (23/2) malam sekira pukul 24.00 WIB.
Informasi itu ternyata membuat Hendrik emosi dan akhirnya gelap mata. Parang yang biasa digunakannya ke ladang itu dipakai buat membacok Rinto sebagai pelampiasan kemarahan. “Dua kali aku bacok dia. Saya membacoknya karena terbawa emosi,” ucapnya.
Kejadian ini menyebabkan Rinto mengalami luka koyak di bagian kepala belakang sepanjang 10 cm dan nyaris mengenai tengkorak. Kemudian kedua pergelangan tangan mengalami luka koyak.
Pantauan METRO, hingga Senin (24/2) ayah dua anak itu masih dirawat intensif di RSUD FL Tobing Sibolga. Kondisi yang kristis membuat Rinto belum bisa diajak bicara. (wis/des)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Nyabu Saat Tujuh Hari Kematian Ortu
Redaktur : Tim Redaksi