jpnn.com, JAKARTA - Juru Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya sudah meyakini calon presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menyerang penantangnya di debat kedua Pilpres 2019. Dia menegaskan bahwa kalau petahana yang elektabilitasnya tidak di atas 70 persen memang harus hati-hati.
"Tapi yang dilakukan Jokowi dengan menyerang, dengan maksud mempermalukan apalagi mempersalahkan Pak Prabowo itu suatu yang salah," kata Riza di gedung DPR, Jakarta, Senin (18/2).
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Yakin Banget Jokowi Tak Butuh Earpiece
Hal itu dikatakan Riza merespons pernyataan Jokowi dalam debat yang mengungkit kepemilikan lahan Prabowo yang berstatus hak guna usaha di Kalimantan Timur maupun Aceh.
Riza menegaskan bahwa Prabowo yang berlatar belakang militer, yang selalu digambarkan keras, otoriter, justru dalam dua kali debat telah membuktikan sangat humble, baik, bijak dan menghormati Jokowi. "Tidak hanya sebagai capres, tapi sebagai presiden," tegas wakil ketua Komisi II DPR itu.
BACA JUGA: Sudirman Said: BPN Tidak Perlu Repot, Rakyat akan Bongkar Kebohongan Jokowi
Bahkan, ujar dia, Prabowo lebih sering minta maaf, dan mengakui kalau ada prestasi dan kelebihan pemerintah. Prabowo tidak pernah langsung menyalahkan Jokowi dengan menyebut kebijakan menteri-menterinya. "Itu kan cara yang halus sebagai seorang yang lebih tua. Pak Prabowo lebih tua dari Pak Jokowi," ujarnya.
"Pak Prabowo tidak langsung menyasar pada Pak Jokowi, sekalipun kebijakan menteri tentu sepengetahuan atas persetujuan presiden," ungkapnya.
BACA JUGA: Soal Unicorn, Tim Prabowo: Bahasa Inggris Pak Jokowi Berlepotan
Dia yakin, terkait persoalan HGU itu tentu ada orang yang salah memberikan masukan kepada Jokowi. Seolah-olah Jokowi ingin menggambarkan membagikan bagi rakyat kecil, sementara Prabowo mendapatkan jatah lahan besar di pemerintahan sebelumnya.
"Itu salah. Yang dimiliki Pak Prabowo itu bukan sertifikat hak milik, tapi itu adalah HGU sebagaimana pengusaha-pengusaha lainnya," katanya.
Riza juga menyatakan bahwa diduga pula orang-orang di lingkaran Jokowi juga banyak yang menguasai HGU. "Dan mohon maaf, di sekitar Pak Jokowi banyak itu yang punya HGU-HGU seperti itu. Mungkin juga HGB dan lainnya," ujarnya.
Nah, kata dia, bedanya Prabowo menyampaikan bahwa HGU yajg dimiliki perusahaannya itu, sahamnya tidak semua milik pribadi. "Jadi ada beberapa orang," katanya.
Ketua DPP Partai Gerindra itu juga menyatakan bahwa Prabowo juga siap kapan saja negara meminta meskipun HGU itu ada yang batasnya 30 tahun sampai 35 tahun.
"Beliau sampaikan saya nasionalis, saya patriot, demi kepentingan negara saya akan ambil daripada dikelola atau diambil asing lebih baik diambil orang Indonesia," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu Jokowi Pakai Earpiece adalah Hoaks Ketidakmampuan Kubu Prabowo
Redaktur & Reporter : Boy