Kesal Gas ke PLN Terhenti, Bupati Sebut Petugas Pertamina Bodoh

Kamis, 04 September 2014 – 09:09 WIB

jpnn.com - NUNUKAN - Krisis listrik yang melanda daerahnya membuat Bupati Nunukan Basri geram. Seperti yang terjadi saat bupati melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi operasional PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field area Sembakung, Rabu (3/9), bupati langsung menjurus ke persoalan pasokan gas yang menyebabkan krisis listrik di Nunukan.

"Saya ingin tahu sejauh mana tingkat profesionalisme PT Pertamina mengelola gas di sini. Jangan melulu alasannya gangguan kompresor," kata Basri dengan nada meninggi.

BACA JUGA: Di Sorong, Listrik Bisa Mati 10 kali dalam Sehari

Tak hanya itu, Basri juga meminta petugas Pertamina agar hengkang dari Nunukan jika tidak bisa bekerja secara profesional.

"Kalau tidak bisa profesional, tinggalkan Nunukan! Saya masih bisa cari penyuplai gas lain," kesalnya.

BACA JUGA: Anak Kambing Tak Berkepala, Bau Melati

Kekesalan Bupati Nunukan pun memuncak ketika mengetahui tidak ada petinggi PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan yang ada di lokasi. Saat sidak, bupati yang disambut sejumlah karyawan operasional PT Pertamina area Sembakung.

"Kalian di sini itu bodoh! Kalau kalian di sini bekerja secara profesional, saya tidak perlu hadir di sini pagi ini (kemarin)," ketusnya.

BACA JUGA: Artis Tewas Kecelakaan Bersama Teman Prianya

"Saya minta pimpinan Anda temui saya secepatnya. Baik itu Pertamina maupun PLN," kata mantan Dandim Nunukan itu menambahkan.

Sementara itu, pimpinan tertinggi PT Pertamina Area Sembakung Edwin Susanto menjelaskan, suplai gas Pertamina ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) PLN terhenti sejak 1 September pukul 00.00 Wita.  Kondisi itu disebabkan terjadinya gangguan pada kompresor penyuplai gas unit B milik rekanan PT Pertamina. Di sisi lain, kompresor unit A yang sejatinya dipersiapkan sebagai mesin cadangan, masih dalam tahap perbaikan setelah mengalami kerusakan bulan Juli lalu.

"Perbaikan kompresor unit A sudah 95 persen. Harusnya kompresor ini selesai 30 September nanti. Berhubung saat ini sangat mendesak, kami berupaya melakukan speed up agar kompresor A bisa dioperasikan lebih cepat," terang Edwin.

Meski tidak menjanjikan, Edwin mengatakan, komponen pengganti pada mesin kompresor A tiba di Nunukan Jumat ini. Begitupula dengan teknisi ahli yang melakukan instalasi, sedang dalam perjalanan ke Sembakung.

"Teknisi ahli sedang dalam perjalanan. Hari ini (kemarin, Red) tiba. Kalau tidak ada halangan, hari Sabtu nanti kompresor A kami operasikan," ungkap Edwin.

Selain itu, Edwin dengan tenang menyatakan kesiapan PT Pertamina menyuplai gas ke PLTMG sesuai kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara Pertamina dengan PLN selama 6 tahun.(dra/war/ris)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancam tak Proses NIP Honorer K2 Medan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler