Kesal kepada Yahudi AS, Trump Sesumbar Layak Jadi PM Israel

Senin, 17 Oktober 2022 – 01:28 WIB
Donald Trump kesal kepada warga Yahudi Amerika Serikat. Foto: Deadline

jpnn.com, WASHINGTON DC - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump merasa kesal lantaran terus menerus dipandang negatif oleh kalangan Yahudi AS.

Dalam ocehannya di Twitter, politikus Partai Republik itu sesumbar bisa dengan mudah jadi PM Israel lantaran dirinya dicintai oleh masyarakat negara Zionis tersebut.

BACA JUGA: Ivanka Trump Ogah Dukung Klaim Mengada-ada Ayahnya soal Pilpres AS 2020

“Tidak ada presiden yang melakukan lebih banyak untuk Israel daripada saya. Agak mengejutkan, kaum Evangelis kita yang luar biasa jauh lebih menghargai itu daripada orang-orang beragama Yahudi, terutama mereka yang tinggal di AS,” klaim Trump dalam sebuah posting pada hari Minggu.

"Mereka yang tinggal di Israel, itu beda cerita," lanjutnya sembari menambahkan bahwa dia dapat dengan mudah memenangkan pemilu di negara Yahudi.

BACA JUGA: Politikus Republik: Upaya Donald Trump Lebih Mengerikan dari yang Dibayangkan

Trump pun memperingatkan komunitas Yahudi AS agar segera melakukan introspeksi dan berubah karena sikap mereka saat ini berpotensi membawa malapetaka bagi Israel

“Orang Yahudi AS harus memperbaiki sikap mereka dan menghargai apa yang dimiliki Israel sekarang – Sebelum terlambat!” tegas Trump

BACA JUGA: Elon Musk Sebut Memblokir Akun Twitter Milik Trump Adalah Hal Bodoh

Kristen Evangelis adalah salah satu demografi paling pro-Israel di AS, bahkan dianggap lebih bermanfaat bagi Israel ketimbang komunitas Yahudi-AS.

Dari 7,6 juta orang Yahudi di Amerika, kebanyakan cenderung berpaham liberal. Survei 2020 menemukan bahwa 7 dari 10 Yahudi-AS mengidentifikasi diri dengan Partai Demokrat.

Sementara 71% orang Israel menyetujui kinerja Trump menjelang pemilihan 2020, hanya 27% orang Yahudi Amerika yang memiliki pandangan positif terhadap dia.

Hampir dua tahun masa jabatan Presiden Joe Biden, orang Israel masih memandang Trump lebih positif daripada penggantinya dari Partai Demokrat.

Pada akhirnya, Trump hanya mengambil 30% suara Yahudi pada November 2020, meskipun berulang kali menyerukan dukungannya untuk Israel dalam kampanye dan menengahi Kesepakatan Abraham – yang menormalkan hubungan antara Israel, Uni Emirat Arab, dan Bahrain – dua bulan sebelumnya. (RT/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler