Kesal, Sejumlah Pemuda Adang Pengguna Jalan yang Hendak Masuk Prabumulih

Jumat, 17 April 2020 – 01:59 WIB
Sejumlah pemuda Prabumulih mengadang pengguna jalan dan memeriksanya. Foto: sumeks.co:

jpnn.com, PRABUMULIH - Sejumlah pemuda Prabumulih, Sumsel, mengadang pengguna jalan serta memeriksanya sebelum masuk ke kota tersebut. Aksi itu mereka lakukan karena kesal warga Prabumulih kerap disuruh putar balik saat hendak masuk ke Kabupaten PALI.

Mereka memasang kain bertuliskan pos pemeriksaan tanggap Covid-19 di kawasan sekitar TPA Sungai Medang, hari ini (16/4). Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SUMEKS.CO para pemuda tersebut memeriksa setiap pengendara yang lewat.

BACA JUGA: Perantau yang Pulang Kampung tetapi tidak Mau Isolasi Mandiri, Siap-siap Ya!

Juga memastikan para pengendara memakai masker untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. “Kami hanya memeriksa dan memastikan warga melintas pakai masker dan kita sosialisasi saja,” ujar Antok, salah-seorang pemuda.

Ditambahkan warga yang lain, mereka membuat pos sengaja dilakukan lantaran kesal dengan ulah oknum warga Kabupaten Pali yang meminta warga kota Prabumulih putar balik. “Kita masuk ke PALI tidak boleh, jadi mereka tidak boleh juga masuk, pemerintah harus turun dan memperhatikan serius masalah ini,” cetusnya.

BACA JUGA: Kasus Positif COVID-19 di Sumsel Naik Signifikan, Didominasi dari Prabumulih dan Palembang

Sementara itu, Kapolres Prabumulih, AKBP I Wayan Sudarmaya melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Rahman membenarkan aksi penyetopan akses jalan oleh sekelompok pemuda di kawasan jalan raya Prabumulih-Pali itu. “Memang tadi ada penutupan jalan, tapi sudah berhasil kita bubarkan,” tegas Rahman.

Dalam kesempatan itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya tidak bertindak sendiri untuk melakukan penutupan akses jalan.

“Kami minta kedepan tidak ada lagi penutupan jalan, apalagi dilakukan tanpa ada kelengkapan medis dan tidak ada koordinasi dengan pemerintah,” imbuhnya. Dijelaskan Rahman, sekelompok pemuda tersebut saat didatangi di lapangan berdalih penutupan untuk mencegah penyebaran covid-19.

“Tapi kami sampaikan tidak boleh demikian dan jikapun dilakukan harus ada tenaga medis, mengenakan APD serta ada petugas petugas lain,” katanya.

BACA JUGA: Pasutri Tewas Mengenaskan di Kayu Tanam, Suami Ditemukan dalam Kondisi Tergantung

Jika memang peduli dengan masyarakat harus koordinasi dengan pemerintah, setidaknya dengan pemerintahan setempat seperti Lurah, Camat dan sebagainya. (chy)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler