KESDM dan BI Saling Tukar Data dan Informasi

Rabu, 10 Agustus 2011 – 17:25 WIB
JAKARTA - Untuk saling memberikan data dan informasi terutama yang berkaitan dengan sektor energi dan moneter, Kementerian ESDM jalin kerjasama dengan Bank Indonesia (BI)Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas data dan informasi serta kebijakan yang dihasilkan, baik di bidang moneter maupun sektor energi dan sumber daya mineral.

Kerjasama itu ditandai dengan telah dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh dengan Gubernur BI, Darmin Nasution di Kantor KESDM, Rabu (10/8)

BACA JUGA: Jelang Idul Fitri, Stok BBM Aman

Menurut Darwin, dalam nota kesepahaman ini selain melakukan pertukaran data dan informasi, juga dilakukan kerjasama yang meliputi pembentukan forum koordinasi data dan informasi, peningkatan sumber daya manusia.

"Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dapat dilakukan kerjasama dan koordinasi seperti pelatihan, magang, seminar, lokakarya, dan penelitian bersama," ucap Darwin.

Dikatakan Darwin, sektor ESDM memiliki peran penting yang mempengaruhi tiga indikator utama ekonomi Indonesia, yaitu indikator fiskal, moneter, dan sektor riil
Untuk indikator fiskal katanya, sektor ESDM menyumbang terhadap penerimaan negara, tapi di saat bersamaan menjadi komponen pengeluaran negara yaitu untuk subsidi energi.

Dalam indikator moneter terangnya, dua komponen utama di sektor ESDM yaitu harga BBM dan tarif tenaga listrik yang disebut juga komponen administered price dapat berdampak pada besaran inflasi yang dihitung bulanan maupun akumulatif per tahun.

Sedangkan untuk sektor riil, keberadaan sektor ESDM selain menumbuhkan investasi juga memerlukan investasi untuk perkembangannya

BACA JUGA: SPBU di Jalur Mudik Wajib Beroperasi 24 Jam

"Jadi, untuk menguatkan kemampuan dalam hal pengkajian peran sektor ESDM terhadap ketiga indikator ekonomi ini, khususnya indikator moneter, maka sinergitas antara KESDM dan BI sangat penting sekali," pungkasnya.

Sementara itu, Darmin menyebutkan bahwa dengan adanya kerjasama pertukaran data dan informasi tersebut, BI tentunya akan lebih mudah mengambil kebijakan yang berkaitan pemebentukan harga terkait dengan penentuan inflasi dan menerbitkan neraca.

"Saya kira kerjasama ini tidak hanya sekedar tukar menukar data dan informasi, tapi lebih dari itu yakni
Menyangkut kebijakan dan pengelolaan negara ke depan," ujarnya

BACA JUGA: United Tractors Garap Pertambangan

(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dampak Krisis AS Kecil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler