Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu

Sabtu, 02 November 2024 – 16:48 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto Dokumentasi DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut parpolnya mendukung pengembangan riset untuk menghasilkan obat yang mampu mencegah dan mengatasi tumor serta kanker.

Dia berkata demikian saat membuka seminar yang bekerja sama dengan Yayasan Binaan Kanker Nusantara (YBKN) di kantor pusat DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11).

BACA JUGA: Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal

Acara digelar secara hibrid dengan dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning, dan ratusan perwakilan pengurus DPC dan DPD parpol berlambang Banteng moncong putih, seperti Mayjen (Purn) TNI TB Hasanuddin.

Hasto awalnya mengatakan seminar ini sejalan dengan arahan Megawati yang juga menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi atau BRIN soal Kedaulatan di bidang kesehatan.

BACA JUGA: Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik

“Selalu diingatkan Ibu Mega, politik bukan sekadar urusan pemilu, namun urusan kehidupan, bagaimana mengatasi penyakit rakyat dengan mendorong hidup sehat,” ujar peraih cumlaude untuk gelar doktor dari Universitas Indonesia (UI) itu.

Menurut Hasto, Megawati selama ini juga konsisten meminta para peneliti BRIN mendata plasma nutfah Indonesia demi mencari manfaat khasiat dari berbagai tanaman.

BACA JUGA: Ketua BEM FISIP Unair Terima Ancaman Setelah Kritik Pelantikan Prabowo-Gibran

“Termasuk dengan tanaman herbal yang bisa mencegah dan mengobati penyakit kanker,” lanjut pria kelahiran Yogyakarta itu.

Hasto dalam seminar menyinggung pula soal Indonesia Raya yang sebenarnya mengamatkan negara menyehatkan dan menyejahterakan semua elemen.

Alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu kemudian mengutip lirik di stanza kedua lagu yang berbunyi, 'Indonesia tanah muda dan kaya'.

“Subur tanahnya dan jiwanya. Diharapkan yang subur tanahnya, jiwanya, rakyatnya, bukan keluarganya yang subur," ujar Hasto.

Dia juga mengungkap kutipan lirik Indonesia juga berpesan kepada semua untuk punya kesadaran dan budi pekerti demi menjaga negara.

"Pesan lain, sadarlah hati dan budinya untuk Indonesia Raya, yang lupa muruah kekuasaan biasanya tak sadar hati dan tak sadar budi," tuturnya.

Dari lagu Indonesia Raya, lanjut Hasto, ada juga pesan untuk melindungi rakyat dari penyakit demi tercapainya kesejahteraan umum.

“Memajukan kesejahteraan umum. Bagaimana caranya? Kesejahteraan umum bukan berarti pergi ke Amerika untuk membeli roti seharga Rp 400 ribu. Namun, kesejahteraan dengan pola hidup sehat, jiwa bersih. Itu kesejahteraan umum yang kami perjuangkan,” kata dia.

Hasto mengatakan pihaknya mendoakan bagi para penderita kanker untuk terus berjuang dan membangun spirit untuk sembuh.

Dia bercerita pengalaman semasa Covid-19. Menurutnya, spirit untuk tetap hidup dan sembuh akan sangat banyak membantu proses penyembuhan.

Hasto melanjutkan DPP PDIP akan memerintahkan kepada kader yang duduk sebagai kepala daerah maupun di legislatif, untuk aktif mengkampanyekan pemanfaatan tanaman herbal mencegah dan mengobati kanker.

“Semoga rakyat Indonesia bisa mencegah dini kanker dan yang sedang menderita, kami beri spirit bahwa bisa disembuhkan dengan kombinasi obat, spirit juang, dan hidup bahagia, sehingga manusia Indonesia sempurna dapat dilakukan,” seru Hasto.

Sementara itu, Ribka dalam seminar ini turut melakukan deklarasi bagi Forum Kedaulatan Kesehatan.

Menurut Ribka, kelompok tersebut sudah bergerak mengadvokasi rakyat yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan dokter.

Dia menyebut Forum Kedaulatan Kesehatan menjadi wujud menjalankan perintah Megawati untuk menolong rakyat yang kesusahan.

"Bu Mega (Megawati, red) selalu bilang menolong orang, jangan melihat latar belakangnya, termasuk perbedaan politik. Siapa pun, kalau perlu ditolong, segera ditolong,” kata Ribka.

Dia menuturkan acara seminar dibuat berdasarkan permintaan YKAB agar PDIP terlibat mengampanyekan pengobatan kanker lewat tanaman herbal.

Ribka menyebut PDIP di sisi lain juga menilai langkah sosialisasi mencegah kanker menjadi penting agar penderita tak makin meluas.

Dia menyebut data di Indonesia mengungkap 135 per 100 ribu penduduk Indonesia menderita kanker dan masuk tertinggi di level Asia Tenggara.

"Menghabiskan anggaran untuk kanker saja itu Rp 3,5 triliun hanya untuk mengatasi kanker, padahal banyak penyakit harus diatasi. Maka kami mendorong kerja sama yayasan dengan PDIP, agar membantu sembuhnya pasien kanker,” katanya.

Di acara itu, dihadirkan pembicara termasuk Mondhi Ramdani Eka Putra dari YKAB, dan Nur Aini Hilir yang merupakan Penyintas Kanker.

Mondhi menjelaskan berbagai tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan warga untuk mencegah kanker dan tumor.

“Misalnya daun sirsak yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah. Dan tanaman ini tumbuh di sekitar kita,” katanya.

Sebagai peserta, hadir perwakilan dari Relawan Kesehatan DKI Jakarta, Jaringan Advokasi Rakyat Indonesia, Srikandi Demokrasi Indonesia DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia Jakarta, Yayasan Kanker Anak Indonesia, Komunitas Sahabat Hermina, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, dan mahasiswa Praja STIPAN. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler