JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Drs.H.Amidhan mengatakan, rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama pada Juni mendatang, harus memberikan keuntungan bagi rakyat IndonesiaKepada Obama, pemerintah RI harus berani menyampaikan tentang pentingnya renegosiasi kontrak pertambangan, sepreti PT Freeport Indonesia yang beroperasi di Papua.
Menurut Amidhan, kontrak Freeport yang baru akan berakhir 2041, sangatlah tidak adil dan menyakitkan hati rakyat Indonesia
BACA JUGA: Anggap Saja Gladi Resik
"Jika baru selesai 2041, ya keburu habisSecara tegas Amidhan mengatakan, kontrak pertambangan PT Freeport harus segera direvisi
BACA JUGA: Batal Jadi Orang Tanpa Jenis Kelamin
Sebagai mantan anggota Komnas HAM, Amidhan mengaku tahu persis betapa isi kontrak sangat merugikan bangsa iniBACA JUGA: Kunjungan Obama Dibatalkan
Itu sangat tidak adilharus direvisi," ujarnya.Di tempat yang sama, pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengaku pesimis bila masalah kontrak Freeport itu bisa direvisiDia menjelaskan, dulunya memang perusahaan-perusahaan tambang AS-lah yang punya keahlian tinggi di bidang pertambangan dan ekplorasi migasSehingga, katanya, perusahaan-perusahaan tambang AS mendominasi di banyak negara.
Menurut Purbaya, lamanya kontrak yakni hingga 2041, merupakan kesalahan pihak RI sendiri"Kenapa saat itu pemerintah RI mau kontrak sampai dengan 2041Itu kesalahan kita sendiri," ujarnyaDijelaskan, dalam sejumlah kasus, pemerintah RI selalu kalah di Arbitrase Internasional, tatkala berupaya merenegosiasi kontrak perusahaan internasional yang beroperasi di kawasan RI"Tapi sebagai sebuah upaya, ya silakan saja dicoba," ujar Purbaya, pengamat dari Danareksa Institue itu(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Kesulitan Adili Osama
Redaktur : Soetomo Samsu