Kesempatan Nego Ulang Kontrak Freeport

Sabtu, 20 Maret 2010 – 14:16 WIB

JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Drs.H.Amidhan mengatakan, rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama pada Juni mendatang, harus memberikan keuntungan bagi rakyat IndonesiaKepada Obama, pemerintah RI harus berani menyampaikan tentang pentingnya renegosiasi kontrak pertambangan, sepreti PT Freeport Indonesia yang beroperasi di Papua.

Menurut Amidhan, kontrak Freeport yang baru akan berakhir 2041, sangatlah tidak adil dan menyakitkan hati rakyat Indonesia

BACA JUGA: Anggap Saja Gladi Resik

"Jika baru selesai 2041, ya keburu habis
Masyarakat dapat apa? Hal seperti ini disampaikan ke Obama," ujar Amidhan saat diksusi bertema 'Batalnya Kunjungan Barack Obama ke Indonesia', di Warung Daun, Cikini, Sabtu(20/3).

Secara tegas Amidhan mengatakan, kontrak pertambangan PT Freeport harus segera direvisi

BACA JUGA: Batal Jadi Orang Tanpa Jenis Kelamin

Sebagai mantan anggota Komnas HAM, Amidhan mengaku tahu persis betapa isi kontrak sangat merugikan bangsa ini
"Saya pernah memeriksa PT Freeport

BACA JUGA: Kunjungan Obama Dibatalkan

Itu sangat tidak adilharus direvisi," ujarnya.

Di tempat yang sama, pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengaku pesimis bila masalah kontrak Freeport itu bisa direvisiDia menjelaskan, dulunya memang perusahaan-perusahaan tambang AS-lah yang punya keahlian tinggi di bidang pertambangan dan ekplorasi migasSehingga, katanya, perusahaan-perusahaan tambang AS mendominasi di banyak negara.

Menurut Purbaya, lamanya kontrak yakni hingga 2041, merupakan kesalahan pihak RI sendiri"Kenapa saat itu pemerintah RI mau kontrak sampai dengan 2041Itu kesalahan kita sendiri," ujarnyaDijelaskan, dalam sejumlah kasus, pemerintah RI selalu kalah di Arbitrase Internasional, tatkala berupaya merenegosiasi kontrak perusahaan internasional yang beroperasi di kawasan RI"Tapi sebagai sebuah upaya, ya silakan saja dicoba," ujar Purbaya, pengamat dari Danareksa Institue itu(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Kesulitan Adili Osama


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler