Kesenjangan Vaksin Masalah Besar, Menlu RI Peringatkan Seluruh Dunia

Rabu, 13 Oktober 2021 – 15:53 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara pada pertemuan virtual COVAX AMC Engagement Group pada Senin (12/7/2021). Foto: ANTARA/HO-Kemlu RI

jpnn.com, JAKARTA - Menlu RI Retno Marsudi menekankan pentingnya kemauan politik untuk mendistribusikan vaksin secara merata dan memastikan pembiayaan yang memadai untuk pengiriman vaksin.

Pernyataan itu dia sampaikan ketika memimpin Pertemuan ke-6 COVAX AMC Engagement Group yang berlangsung secara virtual pada Selasa (12/10).

BACA JUGA: Menlu Retno Buktikan Batik Punya Peran dalam Diplomasi Indonesia

Menurut Retno, distribusi vaksin merupakan tantangan baru setelah pengadaan vaksin tidak lagi menjadi kendala dalam penanganan pandemi COVID-19, mengingat produksi vaksin global yang sekarang mencapai 1,5 miliar dosis per bulan.

“Kita harus waspada terhadap kebijakan yang dapat mempersulit upaya untuk kesetaraan vaksin. Jadi ini tetap harus terus kita waspadai walaupun tren terus menunjukkan hal yang positif,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara virtual tentang hasil pertemuan COVAX AMC, Rabu.

BACA JUGA: Lobi Menlu Retno Berhasil, Inggris Umumkan Kabar Gembira untuk Indonesia

Untuk mendorong kesetaraan akses dan distribusi vaksin, Indonesia secara konsisten menyerukan perlunya pengakuan bersama terhadap semua jenis vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Saya juga sampaikan bahwa saling mengakui sertifikasi vaksin dapat melengkapi upaya untuk menghindari diskriminasi vaksin,” tutur Retno.

BACA JUGA: Sambut Bantuan Australia, Menlu Retno Banggakan Program Vaksiansi Indonesia

Dalam pertemuan COVAX AMC, Menlu RI mencatat beberapa perkembangan positif, di antaranya angka kasus dan kematian global yang menurun serta hampir sepertiga penduduk dunia telah mendapat dosis vaksin lengkap.

Berdasarkan data COVAX, saat ini lebih dari 3,3 miliar orang di dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.

Mekanisme global yang dipimpin oleh WHO dan Aliansi Vaksin Gavi itu juga telah berhasil mengumpulkan dana senilai 9,8 miliar dolar AS (sekitar Rp139,4 triliun) untuk membantu menyediakan vaksin bagi penduduk dunia.

Dalam proyeksi COVAX tahun 2022, dengan skenario semua berjalan sesuai rencana, maka sekitar 5,935 miliar dosis vaksin dapat disalurkan melalui COVAX hingga akhir tahun 2022

Namun, terlepas dari berbagai tren positif tersebut, Menlu Retno menyoroti masih adanya kesenjangan vaksinasi yang cukup lebar dengan negara berpenghasilan rendah menerima kurang dari 1 persen vaksin dan 56 negara tidak memenuhi target untuk memvaksin 10 persen dari populasi mereka pada akhir September 2021.

“Di dalam pembukaan pertemuan COVAX EMC Engagement Group, saya menegaskan negara-negara berpenghasilan rendah tidak boleh tertinggal lagi,” tutur dia.

Karena itu, Menlu Retno menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan peran mereka guna mencapai target yang ditetapkan WHO yaitu untuk memvaksin 70 persen penduduk di semua negara pada pertengahan 2022.

“COVAX EMC Engagement Group harus mengerahkan upaya terbaik dan melakukan perbaikan terus menerus untuk memenuhi harapan tersebut,” ujar dia. (ant/dil/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler