jpnn.com, KABUL - Kesepakatan damai Amerika Serikat dengan Taliban tak bertahan sampai sepekan. Kemarin, Rabu (4/3), militer Paman Sam kembali membombardir basis taliban di Afghanistan.
Juru bicara pasukan AS Sonny Leggett mengonfirmasi hal itu terjadi di provinsi Helmand beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump berbicara lewat sambungan telepon dengan kepala negosiator Taliban, Mullah Baradar Akhund.
BACA JUGA: Amerika dan Taliban Sepakat Kurangi Kekerasan di Afghanistan
Leggett, melalui cuitan di Twitter mengatakan, aksi tersebut merupakan balasan atas serangan taliban terhadap pos pemeriksaan Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan.
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa pemerintah AS telah berkomitmen untuk menjaga perdamaian, namun akan tetap membela pasukan pemerintah Afghanistan jika diperlukan.
BACA JUGA: Perjanjian Damai Amerika-Taliban Makin Mendekati Kenyataan
"Pimpinan Taliban berjanji kepada komunitas internasional bahwa mereka akan mengurangi kekerasan dan tidak lagi meningkatkan serangan. Kami meminta Taliban untuk menghentikan serangan-serangan yang tidak diperlukan serta menjunjung komitmen mereka," kata Leggett.
Taliban sendiri menolak untuk mengonfirmasi maupun membantah bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan apa pun.
BACA JUGA: Afghanistan Panas Lagi, Taliban Pamerkan Foto Tas Tentara Amerika Penuh Bercak Darah
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen dalam cuitan di Twitter mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menerapkan semua bagian kesepakatan yang ditandatangani pada 29 Februari lalu tersebut.
Sementara seorang pimpinan senior Taliban di Helmand yang menolak disebut namanya mengklaim bahwa markasnya telah diserang drone.
"Sejauh yang saya ketahui, kami tidak menderita kerugian apapun pada sumber daya pasukan, namun kami tengah menangani insiden ini dan telah mengirim tim ke lokasi kejadian," kata dia.
Dia juga menambahkan, pimpinan senior Taliban di Afghanistan telah meminta diadakan rapat darurat untuk membicarakan apa yang dideskripsikan sebagai pelanggaran berat terhadap kesepakatan penarikan pasukan. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil