jpnn.com, JAKARTA - Sichuan Port and Shipping Investment Group (SPSI) dan PT Karya Emas Suwana Makmur Mining Group (KESM) resmi menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) pembangunan proyek port atau pelabuhan.
Presiden direktur PT KESM Wisnu W Pettalolo mengatakan bahwa rencana pengerjaan pelabuhan tersebut akan dilakukan di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah.
BACA JUGA: 4 Polisi Diduga Terlibat Kasus Kematian Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Perak
"PT KESM sebagai pemilik konsesi dari kawasan industri, ke depannya untuk menunjang berbagai kegiatan industri, kami akan mengawalinya dengan pembangunan pelabuhan," jelas Wisnu W Pettalolo disela-sela penandatangan perjanjian kerja sama dikawasan Mega Kuningan Jakarta pada Minggu (28/5).
Wisnu menjelaskan pembangunan pelabuhan di kawasan Morowali dengan luas keseluruhan mencapai 4.000 hektar akan dilakukan bertahap.
BACA JUGA: Wisatawan Tak Usah Bosan ke Pelabuhan Tigaras, Tarian Toba Persembahan Remaja Menunggu
Menurutnya, pada tahap awal pembangunan pelabuhan, rencananya pengerjaan proyek baru mencakup dikisaran seluas 1.886 hektar.
Selain Pelabuhan Morowali, pihaknya juga akan membangun berbagai sarana penunjang pendukung lainnya.
BACA JUGA: Info Mudik dari Pelabuhan Bakauheni Lampung
Pengerjaan itu, kata Wisnu menggunakan dana investasi serta menggandeng mitra lain diluar SPSI.
"Ke depan dalam membangun infrastruktur pelabuhan dengan nilai investasi sebesar Rp 20 triliun. Kami juga akan bekerja sama dengan perusahaan lain. Mitra-mitra lain yang ditunjuk bersama bisa saja nanti mengerjakan water treatment, power plan serta berbagai fasilitas lainnya," papar Wisnu menambahkan.
Adapun tahap pembangunan akan berlangsung selama enam tahun.
Saat ini untuk tahap pertama pengerjaan pelabuhan akan menghabiskan waktu dua tahun dan setiap dua tahun setelah itu kembali akan mengerjakan tahap selanjutnya.
Wisnu mengatakan Morowali sebagai lokasi proyek pelabuhan merupakan wilayah yang kaya akan nikel dan tengah booming.
Oleh karena itu, dia optimistis pembangunan pelabuhan akan memiliki nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
"Manfaat dari pembangunan pelabuhan pastinya akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar serta meningkatkan pendapatan daerah," jelas Wisnu W. Pettalolo.
Wisnu menambahkan untuk memulai pembangunan pelabuhan di Morowali Sulawesi tengah, KESM dan SPSI saat ini secara legalitas tengah mengurus perizinan untuk pembebasan lahan.
Dasar-dasar legalitas seperti dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) maupun analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) juga tengah diurus oleh pihaknya.
Seperti diketahui sebelumnya dalam penandatanganan MoU antara KESM dengan SPSI sejumlah pejabat turut hadir.
Para pejabat dari KESM yang turut hadir di antaranya Komisaris Liu Yuanlin, Waketum bidang pengembangan otonomi daerah Kadin Sarman Simanjorang serta penasihat ekonomi khusus departemen investasi Indonesia Eka Sastra.
Kemudian, dari SPSI yang turut menyaksikan MoU di antaranya adalah Sekretaris Komite Partai dan Ketua SPSI He Xiaochun serta perwakilan dan eksekutif perusahaan dari semua tingkatan.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul