jpnn.com, SIMALUNGUN - Para pengunjung di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mendapat hiburan dari sejumlah remaja SMP.
Wisatawan atau warga Samosir bisa melihat tari Toba yang dipamerkan anak muda itu.
BACA JUGA: Monumen Duka di Tigaras dan Kenangan tentang KM Sinar Bangun Nahas
Dengan menggunakan pakaian khas Batak, ulos, dan sortali/ikat kepala, sepuluh penari pria dan perempuan mempersembahkan tarian Toba.
Tarian mereka diiringi lagu Sigulempong, Raja Naiambaton dan Hata Sopisik melalui sebuah speaker.
BACA JUGA: Horas! Marinir Peduli Danau Toba Tebar Bibit Ikan Emas di Tigaras
Saat tarian dimulai, pengunjung yang berada di ruang tunggu penyeberangan berkumpul mendengar pengumuman pertunjukan seni tari akan dimulai.
Tentunya, persembahan tarian itu menghilangkan kebosanan pengunjung yang akan menyeberang menggunakan kapal feri dan kapal kayu menuju Pelabuhan Simanindo, Samosir.
BACA JUGA: Tigaras Bagi 164 Kembang ke Keluarga Korban KM Sinar Bangun
Aktivitas tarian itu tak mengganggu proses mobil/motor yang sedang memasuki kapal feri dan kapal kayu.
"Tambo, tambo," teriak pengunjung seusai tari kedua selesai meminta tari dilanjutkan, Senin (24/4).
Tambo dalam bahasa Batak artinya minta tambah.
Sepanjang tarian, pengunjung memberi saweran ke dalam kotak sumbangan.
Para anak muda ini dibina PJ Penghulu Tigaras Nelli Silalahi dan dilatih Sijabat.
"Mereka ini sudah sekitar sepuluh bulan dibina dan dilatih Pak Sijabat. Mereka selain tampil di Pelabuhan Tigaras juga diikutkan untuk tampil lomba seni tari," papar Silalahi.
Selama libur Idulfitri ini, Silalahi menerangkan anak muda tersebut tampil empat kali dalam sehari.
"Ini bisa menghibur pengunjung yang akan menuju Samosir yang sedang dalam daftar antri," lanjutnya.
Sementara itu, Sijabat mengatakan dirinya mendapat ingin memberi kontribusi dengan melatih tari dan senam.
"Nagori (Kampung) Tigaras sangat menyambut kehadiran saya. Saya pun ingin memberi sumbangsih agar anak-anak Tigaras memiliki jiwa seni," kata Sijabat.
Sijabat menerangkan anak didikannya sudah terbiasa berkompetisi.
"Baru-baru ini meraih juara pertama di lomba tari tingkat Kabupaten Simalungun, dan Kota Siantar" lanjut Sijabat, di lokasi.
Menurut Sekretaris Desa Tigaras Arnold Togar Sitio, pertunjukan seni merupakan hal baru yang positif untuk dipertahankan di tempatnya.
"Anak-anak harus didukung untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Termasuk dengan belajar menari. Juga agar anak-anak berani tampil di depan umum. Ini bagian dari pembentukan mental, agar percaya diri," papar Togar.
Seusai pertunjukan, sejumlah pengunjung meminta untuk berfoto bersama sepuluh penari remaja tersebut. (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepedulian Tigaras Buat Keluarga Korban KM Sinar Bangun
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga