Ketahui Bahaya Konsumsi Makanan Manis Terhadap Kolesterol

Minggu, 14 April 2019 – 04:05 WIB
Pasien saat dites kolesterol. Foto: Ilustrasi

jpnn.com - Siapa sih yang tidak suka rasa manis? Sebagian besar orang mungkin bisa menahan diri untuk tidak makan terlalu manis. Namun, ada kalanya donat, cokelat, dan permen tak terhindarkan. Tapi hati-hati, makanan dan minuman yang manis juga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi yang bisa menyebabkan penyakit metabolik.

Apa itu penyakit metabolik?

BACA JUGA: Cara Tetap Sehat Meski Suka Makanan Manis

Penyakit metabolik adalah penyakit yang berkaitan dengan metabolisme di dalam tubuh, sehingga menyebabkan penyakit, contohnya tekanan darah tinggi, diabetes atau kencing manis, asam urat tinggi, kelainan lemak dalam darah, perlemakan hati dan sebagainya.

Penyakit-penyakit ini bisa saja merupakan penyakit bawaan, namun juga sangat mungkin disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang tidak teratur, tinggi gula, tinggi lemak jahat, serta jarang bergerak, jarang berolahraga, rutin mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak, dan merokok.

BACA JUGA: Komplikasi Asam Urat Tinggi yang Harus Anda Waspadai

Gaya hidup yang demikian bisa memicu berbagai penyakit di atas. Bahayanya lagi, penyakit-penyakit metabolik tersebut menyebabkan gangguan jangka panjang seperti penyakit jantung dan stroke. Berbagai kondisi tersebut berkaitan dengan melonjaknya kadar kolesterol dalam darah.

Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat, misalnya gemar mengonsumsi makanan manis namun jarang berolahraga. Anda juga demikian?

BACA JUGA: Benarkah Makan Udang Bikin Pusing?

Ada baiknya hilangkan kebiasaan tersebut, dan mulailah menjalankan gaya hidup yang lebih baik dengan mengonsumsi makanan sehat.

Bahaya konsumsi makanan manis terhadap kolesterol tubuh

Biasanya, orang yang doyan sekali mengonsumsi makanan manis cenderung lebih mudah gemuk. Sebab, makanan manis akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Bila jumlahnya berlebihan, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk trigliserida di dalam jaringan lemak.

Makin banyak trigliserida yang disimpan di jaringan lemak, maka timbunan lemak akan semakin bertambah juga. Selain itu, peningkatan gula di dalam darah yang berlebihan lama-lama dapat menyebabkan insulin menjadi tidak sensitif.

Insulin adalah zat yang berfungsi memasukkan gula ke dalam sel. Akibatnya gula akan tertahan di dalam pembuluh darah dan diubah menjadi timbunan lemak.

Hal ini yang kemudian menjawab mengapa diabetes, kegemukan dan trigliserida yang tinggi bisa saling berkaitan.

Selain itu, ketika gula darah dan tekanan tinggi, maka kolesterol juga bisa tinggi. Ketiga faktor inilah yang memiliki andil terhadap penyakit diabetes dan jantung. Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh American Diabetes Association (ADA).

Oleh sebab itu, ADA merekomendasikan Anda untuk melakukan pemeriksaan kadar kolesterol setidaknya sekali dalam setahun, terutama bagi Anda yang memiliki penyakit diabetes.(NP/RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebutir Telur Sehari Bisa Menjaga Kesehatan Jantung?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler