Sebutir Telur Sehari Bisa Menjaga Kesehatan Jantung?

Minggu, 07 April 2019 – 22:02 WIB
Penyakit jantung. ILUSTRASI. Foto: Laman MSN

jpnn.com - Telur mungkin merupakan makanan kesayangan semua orang. Selain nikmat dan sehat, telur juga mudah didapat, harganya terjangkau, dan dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan.

Meski demikian, banyak orang justru menghindari telur karena khawatir akan munculnya gangguan kesehatan, mulai dari bisulan hingga kolesterol tinggi. Padahal jika dikonsumsi dengan tepat, telur dapat bermanfaat untuk kesehatan jantung Anda.

BACA JUGA: Diet Yoyo Rentan Picu Masalah Jantung pada Wanita?

Telur kaya nutrisi

Telur merupakan salah satu sumber protein yang murah – hanya sekitar 26 ribu rupiah per kilogram – namun memiliki gizi yang sangat baik. Dengan mengonsumsi sebutir telur rebus, Anda telah memenuhi 6% kebutuhan vitamin A, 5% asam folat, 7% vitamin B5, 9% vitamin B12, 15% vitamin B2, 9% fosfor, dan 22% kebutuhan selenium harian Anda. 

BACA JUGA: 15 Manfaat Mengonsumsi Kacang Mete

Selain itu, telur memiliki vitamin D, E, K, B6, kalsium, dan zink di dalamnya. Relatif rendah kalori, telur juga mengandung tinggi protein (6 gram) dan 5 gram lemak sehat. Kandungan nutrisi dalam telur tersebut sering kali diperkaya dengan omega-3 pada jenis telur khusus yang dilabeli omega-3.

Lemak di dalam telur

BACA JUGA: Ternyata Memiliki Teman Dekat Sangat Baik untuk Jantung, Ini Faktanya

Sebutir telur memang mengandung 5 gram lemak dan 212 mg kolesterol. Meski demikian, jangan keburu takut dan menjauhi telur.

Berdasarkan penelitian, sebanyak 70% orang subjek penelitian tidak mengalami peningkatan kolesterol setelah mengonsumsi telur. Memang 30% dari subjek penelitian tersebut didapati mengalami sedikit peningkatan kolesterol, dimana mereka disebut sebagai kelompok yang lebih “sensitif” terhadap peningkatan kadar kolesterol darah akibat makanan.

Namun, bukan berarti mereka tidak dapat mengonsumsi telur sama sekali. Karena sebenarnya, kolesterol “jahat” (LDL) yang sedikit meningkat pada orang yang mengonsumsi telur adalah LDL yang berukuran besar. Sementara itu, LDL yang diketahui dapat menyebabkan penyakit jantung adalah LDL yang berukuran kecil dan padat.

Ada sebagian kecil orang yang tidak dapat mengonsumsi telur – atau harus membatasi konsumsi telur – karena memiliki kelainan genetik (misal, penyakit kolesterol tinggi yang diturunkan di keluarga). Jadi untuk sebagian besar masyarakat, telur tidak bermasalah bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi sekalipun, asal dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Tingkatkan lemak baik

Konsumsi telur terbukti dapat membantu meningkatkan kadar lemak baik dalam darah (HDL). Orang yang kadar HDL-nya yang tinggi memiliki risiko penyakit jantung yang rendah ketimbang mereka yang HDL-nya rendah. Berdasarkan penelitian, konsumsi dua butir telur per hari selama 6 minggu dapat meningkatkan kadar HDL sebanyak 10%.

Selain itu, telur yang diperkaya dengan omega-3 juga dapat menurunkan kadar trigliserida (lemak jahat dalam tubuh selain LDL). Studi membuktikan bahwa mengonsumsi lima butir telur omega-3 per minggu dapat membantu menurunkan kadar trigliserida sebesar 16-18%.

Baik untuk jantung

Selama ini telur dianggap jahat karena mengandung kolesterol dan dapat menyebabkan penyakit jantung. Namun setelah mengetahui fakta di atas, Anda kini mengetahui bahwa hal tersebut tidaklah benar.

Hal ini juga dibuktikan oleh gabungan 17 penelitian dengan total responden sebanyak lebih dari 260 ribu orang. Para peneliti menyatakan tidak menemukan hubungan antara konsumsi telur dengan penyakit jantung.

Penelitian serupa di Cina yang melibatkan lebih dari 400 ribu orang juga menemukan hal yang sama. Bahkan, orang yang sering mengonsumsi telur memiliki risiko penyakit jantung 18% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak mengonsumsi telur.

Jadi, setelah membaca uraian di atas Anda tidak perlu takut dan khawatir lagi untuk makan telur. Konsumsilah sebutir telur sehari untuk menjaga kesehatan jantung Anda.(RS/RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahui Dampak Kekurangan Vitamin D


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler